"Negeri indah kepingan surga" demikianlah julukan yang tersemat kepada pulau Samosir, sebuah pulau besar yang berada di tengah luasnya Danau Toba.
Dilansir dari berbagai sumber, pulau Samosir merupakan pulau terbesar kelima di dunia yang berada di tengah danau. Peringkat pertama ditempati pulau Manitoulin di tengah Danau Huron, Kanada.
Luas pulau Samosir sekitar 63.000 hektare atau lebih kurang 640 kilometer persegi, dengan jumlah penduduk pada pertengahan tahun 2023 tercatat sebanyak 143.944 jiwa. Luas pulau Samosir hanya lebih kecil 9 kilometer persegi dari luas negara Singapura.
Sebelumnya, Samosir termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Toba Samosir atau Tobasa. Setelah dimekarkan, namanya resmi berganti menjadi Kabupaten Samosir, dengan ibu kota berada di kecamatan Pangururan.
Kabupaten ini dimekarkan dari Kabupaten Toba berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai. Peresmiannya dilaksanakan pada 7 Januari 2004 oleh Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden Republik Indonesia, sehingga tanggal itu ditetapkan sebagai hari jadi Kabupaten Samosir.
Pada 26-27 Februari 2024 yang lalu, pemerintah dan masyarakat Kabupaten Samosir baru saja melaksanakan berbagai kegiatan dalam rangka perayaan hari jadi yang ke-20 tahun. Acara dipusatkan di Waterfront City Pangururan.
Saat liburan hari raya Imlek pada 9-11 Februari 2024 yang lalu, kami berkesempatan berlibur bersama keluarga dan rombongan tim vokal grup Elhineni ke Pangururan dan pulau Samosir. Apa saja keseruan dan kegiatan yang bisa dilakukan saat liburan selama 3 hari 2 malam di Pangururan, Samosir? Berikut ulasannya.
***
Berangkat dari Kabanjahe pukul 09.30 wib via jalan besar Kabanjahe -- Sidikalang lanjut terus ke Tele. Di Tengah perjalanan sebelum sampai di Kawasan Taman Wisata Iman Sitinjo Dairi, kita akan melewati air terjun Lae Pendaroh yang mengalir dari tebing persis di tepi jalan sehingga bisa dilihat dari kendaraan yang melintas.
Menjelang persimpangan menuju Tele, belum jauh dari gerbang Taman Wisata Iman Sitinjo, Dairi, kita bisa mampir di Nalambok Mart yang cocok sebagai rest area. Kami tiba di sana pada pukul 12.00 wib, mampir sebentar menikmati bekal bawaan makan siang masing-masing.
Nalambok Mart memberikan suguhan kopi hangat gratis bagi para pengunjungnya dan aneka barang belanjaan lengkap untuk bekal perjalanan. Di sini juga tersedia toilet yang bersih.
Meskipun ada tulisan "uang kebersihan Rp2.000/ orang", tapi tidak ada petugas yang berjaga di sana dan toilet ini benar-benar bersih. Jadi, ini semacam toilet kejujuran. Lagi pula, di balik pintu toilet adalah cermin kaca yang besar seukuran daun pintu.
Selain untuk memeriksa penampilan, cermin itu seolah mengajak kita untuk merenung sambil buang hajat. Bisa jadi, kita akan sungkan untuk tidak jujur membayar jasa kebersihan toilet dan berbelanja (meskipun hanya sekadarnya) di toko itu saat melihat pantulan diri kita pada cermin di balik pintu kamar mandi, hehe.
Melanjutkan perjalanan, kita akan tiba di simpang Tele untuk memulai perjalanan menurun menuju Pangururan yang berada di tepian Danau Toba. Kita juga bisa mampir di menara pandang Tele, yang selain berfungsi sebagai rest area, juga merupakan cara lain untuk menikmati panorama danau Toba dari atas ketinggian. Saat kami melintas, lokasi menara pandang Tele masih dalam proses renovasi.
Singgah di Bukit Sibea-bea
Konon, dulunya kawasan di sekitar bukit Sibea-bea yang termasuk wilayah desa Harian Boho, Kecamatan Harian, Kabupaten Samosir lekat dengan cerita-cerita mistik dan kesan yang menyeramkan. Pembangunan objek-objek wisata bernuansa religi di sekitar kawasan ini diniatkan untuk mengubah kesan kurang baik tersebut.
Walaupun patung Yesus adalah objek utama tujuan wisata ke bukit Sibea-bea, lokasi ini terbuka untuk wisatawan umum. Patung Yesus di bukit Sibea-bea direncanakan akan memiliki tinggi sekitar 61 meter, yang akan menjadikannya sebagai patung Yesus tertinggi di dunia.
Sekadar informasi, tinggi patung Yesus "Christ the Redeemer" yang sangat populer dan menjadi ikon kota Rio de Janeiro, Brasil tingginya sekitar 30 meter. Kemudian, patung Yesus "Buntu Burake" di Toraja-Sulawesi Utara tingginya 23 meter, dan patung "Yesus Memberkati" di Manado-Sulawesi Utara tingginya mencapai 30 meter.
Jarak dari menara pandang Tele menuju Bukit Sibea-bea sekitar 13 km dengan waktu tempuh sekitar 27 menit. Tiket masuk ke objek wisata Bukit Sibea-bea sebesar Rp50.000 per mobil, dan lebih murah lagi untuk sepeda motor.
Ada baiknya membawa payung atau topi yang sesuai untuk menangkal panas saat berkunjung ke lokasi ini. Barangkali karena letaknya di atas bukit, pada saat cuaca panas terasa lebih menyengat di sekitar lokasi ini.
Selain bebas berfoto ria sepuasnya di berbagai spot yang instagramable di tempat ini, kita juga bisa menikmati panorama Danau Toba dari sudut pandang yang berbeda.
Singgah di Air Terjun Efrata
Masih di wilayah desa Harian Boho, Kecamatan Harian, Kabupaten Samosir, kita juga bisa mampir ke air terjun Efrata yang dekat bukit Sibea-bea. Sama dengan konsep wisata bukit Sibea-bea, kawasan air terjun Efrata ini juga mengusung konsep wisata rohani yang terbuka untuk wisatawan umum.
Harga tiket masuk ke sini adalah Rp10.000 untuk dewasa, dan Rp5.000 untuk anak-anak. Di sini kita bisa menikmati deburan air terjun dan berfoto ria bersama keluarga dan teman-teman.
Â
Singgah di Jembatan Tanah Ponggol
Masuk ke pulau Samosir kita akan disambut sebuah jembatan ikonik yang baru diresmikan dengan nama lengkap "Jembatan Aek Tano Ponggol Dalihan Natolu." Bila diterjemahkan, nama itu berarti jembatan air tanah terputus dengan penyangga tungku berkaki tiga.
Konstruksi jembatan sepanjang 382 meter ini ditopang tiga tiang penyangga bercat merah, yang merupakan simbol aspek keadilan dalam sistem kekerabatan masyarakat Batak "Dalihan Na Tolu" yang berarti tungku berkaki tiga.
Jembatan ikonik ini merupakan penghubung satu-satunya jalur darat antara pulau Sumatera dengan Pulau Samosir yang berada di tengah Danau Toba. Berlokasi di Kelurahan Siogung-Ogung, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara, jembatan ini diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Jumat, 25 Agustus 2023.
Dikutip dari laman Kompas.com, tano ponggol (tanah terputus) merupakan kanal (terusan) yang memisahkan Pulau Sumatera dan Samosir yang dibangun pada masa kolonial Belanda. Jembatan tano ponggol direnovasi dengan bangunan beton pada tahun 1980-an, memiliki panjang sekitar 25 Meter. Kini, terusan tano ponggol telah diperlebar menjadi 80 meter dan panjang 1,2 kilometer, sehingga dapat dilewati kapal pesiar yang mengelilingi Danau Toba.
Jembatan yang menjadi ikon baru di pintu masuk ke Pulau Samosir ini banyak dimanfaatkan wisatawan yang melintas di atasnya menjadi tempat berswafoto, dengan latar belakang Pulau Samosir di satu sisi dan Gunung Pusuk Buhit di sisi sebaliknya.
Menginap di Aek Rangat
Aek rangat berarti air panas. Kawasan Aek Rangat Pangururan merupakan destinasi wisata yang menyediakan kolam pemandian air panas di Pangururan, Samosir.
Sumber mata air panas di Aek Rangkat berasal di kaki gunung Pusuk Buhit, yang merupakan kawah gunung berapi aktif. Begitu melewati pintu masuk ke kawasan ini kita akan segera mencium aroma belerang yang lumayan kuat.
Aek Rangat termasuk salah satu tujuan wisata dan tempat berlibur yang murah meriah, tapi tetap nyaman dan tenang bagi keluarga. Masuk melintasi pos retribusi, setiap pengunjung Aek Rangat Pangururan hanya perlu membayar tiket masuk Rp10.000.
Namun, karena kami menginap di vila Petra yang lokasinya sebelum pos retribusi, bisa dikatakan bahwa mandi air panas di Aek Rangat gratis alias tidak perlu membayar. Kita hanya perlu membeli makanan dan minuman pada warung-warung penyedia kolam pemandian air panas dalam kawasan objek wisata tersebut untuk sekali masuk.
Ini adalah sebuah keutamaan pariwisata di Pangururan dan Samosir pada umumnya yang kami jumpai selama di sini. Bisa dikatakan tidak ada pungli, dan tarif tiket masuk tempat wisata relatif murah meriah sehingga menimbulkan kesan dan kenangan yang baik bagi wisatawan dari tempat-tempat yang mereka datangi.
Dari vila Petra Pangururan, kolam pemandian air panas Aek Rangat dapat dicapai hanya dengan berjalan kaki selama 5 menit. Selain berendam di kolam air panas, ada berbagai kegiatan menarik yang dapat dilakukan di Aek Rangat.
Di antaranya berfoto ria, mendaki bukit, jalan pagi di jalur jogging track yang menyuguhkan pemandangan cantik baik ke arah danau Toba maupun ke arah gunung Pusuk Buhit. Di sini juga tersedia beberapa hotel, restoran, dan cafe yang cocok buat nongkrong dan karaoke.
Menikmati Dancing Water di Waterfront City Pangururan
Waterfront City Pangururan berlokasi di Desa Pardomuan I, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, Danau Toba, Sumatra Utara. Lokasi waterfront ini merupakan galeri terbuka seluas 6,4 Ha, terbentang sepanjang 1,5 Km di bibir pantai Danau Toba mulai dari Tanah Ponggol hingga Onan Baru.
Pembangunan Waterfront City Pangururan menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Ini merupakan bagian dari penataan Danau Toba sebagai salah satu dari 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) yang ditetapkan Pemerintah Republik Indonesia.
Waterfront City Pangururan menjadi percontohan pembangunan kawasan Danau Toba dengan tema "aek natio" atau air yang bersih. Wajah baru Samosir ini menjadi percontohan pembangunan kawasan Danau Toba yang menjadikan danau sebagai wajah kota.
Di Waterfront City Pangururan tersedia fasilitas pedestrian dan jembatan sehingga sangat cocok sebagai lokasi lari pagi atau jalan-jalan santai sore hari sambil menikmati suasana matahari terbenam. Ada juga pelabuhan, serta berbagai galeri alam dan budaya Batak, seperti museum terbuka, taman totem, taman geopark, patung Boraspati dan Saniang Naga.
Di sini juga ditampilkan film tentang kisah letusan gunung Toba, legenda Batak, dan atraksi budaya yang dibawakan oleh sangar kesenian dan kebudayaan lokal. Salah satu atraksi di Waterfront City Pangururan yang saat ini sangat viral dan menarik minat wisatawan adalah pertunjukan dancing water (aek manortor).
Pada saat kami ke Samosir, dancing water dibuka mulai hari Kamis-Minggu, 8-11 Februari 2024, setiap hari pada pukul 20.00 wib dan pukul 22.00 wib, gratis alias tidak dipungut biaya. Namun, saat ini menonton dancing water di Waterfront City Pangururan kabarnya sudah dikutip retribusi.
Di sela pertunjukan dancing water dipersembahan atraksi budaya, apakah musik atau pun tarian tradisional Toba, serta kuis trivia dengan hadiah yang menghibur dipersembahkan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Samosir. Dengan interaksi seperti ini, wisatawan pun semakin betah menunggu waktu pertunjukan air menari itu.
Melihat Pertunjukan Sigale-gale di Tomok
Tujuan kami selanjutnya adalah desa wisata Tomok. Berbagai hal yang bisa dilakukan dan dinikmati di Tomok di antaranya melihat pertunjukan Sigale-gale sambil "manortor" bersama-sama. Selain itu, menyaksikan situs budaya "batu persidangan" dan kuburan raja Sidabutar, wisata belanja kerajinan tangan (handicraft), dan aneka oleh-oleh khas Samosir.
Â
Pantai Batu Hoda
Pantai batu Hoda terbilang masih satu hamparan dengan pantai pasir putih Parbaba, Samosir. Hamparan pasir putihnya sangat nyaman untuk wisatawan bisa menikmati pantai sambil duduk-duduk beralas tikar di bawah pohon rindang yang tumbuh di sepanjang pantai atau di gazebo yang tersedia di sana.
Berenang bagi anak-anak juga relatif aman di pantai ini karena pantainya yang sangat landai bahkan hingga jauh dari bibir pantai. Bebatuan besar yang terdampar di bibir pantai juga menambah kesan eksotis pantai ini yang pastinya sangat bagus menjadi spot untuk mengambil foto.
Barangkali dari pantai Batu Hoda ini juga titik awal untuk menghitung panjang garis pantai pulau Samosir, sehingga di pantai ini ada tiang pancang titik 0 km pulau Samosir. Di sini juga tersedia aneka jajanan dan tempat-tempat berfoto yang sangat menarik bagi para pengunjung.
Untuk masuk ke pantai ini dikenakan biaya tiket masuk Rp20.000/ orang untuk dewasa, dan Rp10.000/ orang untuk anak-anak. Untuk setiap tiket perorangnya bisa ditukar dengan 1 botol air mineral.
Rasanya tidak akan cukup waktu 3 hari 2 malam untuk menjelajahi semua tempat cantik dan indah di pulau Samosir. Kepingan surga yang berserakan di berbagai sudut tempat pulau di tengah Danau Toba ini senantiasa terasa menyenangkan untuk dijalani dan dikunjungi kembali.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI