Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Menjemput Impian Masa Kecil ke Gunung Bromo

13 Februari 2024   13:54 Diperbarui: 15 Februari 2024   02:19 806
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada pagi 7 Januari 2024 pesawat yang membawa rombongan kami mendarat dengan mulus di landasan pacu bandara Sukarno Hatta, Cengkareng, sekitar pukul 07.00 WIB. Hawa panas udara segera menyambut begitu keluar dari pintu pesawat.

Untuk seterusnya melanjutkan perjalanan menuju Malang. Perjalanan menuju Malang dengan menumpangi bus yang sudah dipesan sebelumnya.

Pukul 23.44 WIB kami pun tiba di Malang. Singgah di Gedung GBKP Malang, rombongan tidak langsung beristirahat. Kami bersiap-siap untuk melanjutkan perjalanan menuju Gunung Bromo.

Senin, 8 Januari 2024 pukul 01.02 WIB kami bersama rombongan berangkat menuju titik keberangkatan menuju Bromo menggunakan kendaraan jeep dari Tumpang, sebuah daerah di Kabupaten Malang.

Ada Apa di Gunung Bromo?

Kisah ini berawal dari sebuah impian masa kecil sejak 31 tahun yang lalu. Ketika aku pertamakali menemukan sebuah buku yang agak lapuk di rak buku milik kakekku pada 1993, berjudul "Tara Anak Tengger.

Aku membaca buku ini seusai mengerjakan rutinitas setiap sore, sepulang dari ladang membantu kakek dan nenek. Sambil menunggu kakek dan nenekku selesai dengan pekerjaannya dan mandi, menjelang saat makan malam, disitulah aku menyempatkan diri membaca novel itu.

Tara Anak Tengger ikut membentuk awal kecintaanku kepada buku, memunculkan rasa penasaran akan petualangan ke alam terbuka, serta kecintaan kepada budaya. Dari sana juga aku mengenal gambaran upacara "kesodo" yang dilakukan oleh suku Tengger dalam rangka menyambut tahun baru Saka.

Novel Tara Anak Tengger (Dok. Pribadi)
Novel Tara Anak Tengger (Dok. Pribadi)

Dalam legenda masyarakat Jawa dikisahkan bahwa suku Tengger yang bermukim di lereng Gunung Bromo, ada hubungannya dengan kisah cinta Roro Anteng dan Joko Seger, yang merupakan asal kata suku Tengger.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun