Kami juga berjoget riang bersama orang-orang yang kebetulan duduk menonton dan orang-orang yang sekadar berlalu lalang lalu tergerak ikut bergoyang. Ketika sang biduan membawakan tembang berjudul "Di Sayidan" dengan lirik lagu yang bercerita tentang kehidupan "di gang gelap di balik ramainya Jogja" itu.
Berkunjung ke Candi Hati Kudus Tuhan Yesus
Candi Hati Kudus Tuhan Yesus berada di Gereja Katolik Ganjuran, Jogjakarta. Bisa jadi ini adalah candi Yesus satu-satunya di dunia. Suasana inkulturatif yang memadukan nilai-nilai religious dengan kebudayaan Jawa terasa memenuhi setiap pojok tempat yang ada di lingkungan gereja ini.
Berbelanja dan Minum Jamu
Belum lengkap rasanya bila jalan-jalan tidak berbelanja, meskipun sekadar tanda mata sederhana sekaligus bukti ke tetangga kalau kita pernah ke sana, hehe. Konon katanya, pasar Beringharjo ini telah digunakan sebagai tempat jual beli sejak tahun 1758.
Setelah letih berbelanja, kami menyempatkan meminum jamu tolak angin khas Jogja di Hamzah Batik yang juga berlokasi di Jl. Malioboro. Â Minum jamu di Jogja pada hari itu terasa lebih istimewa.
Jamu telah ditetapkan secara resmi sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) dari Indonesia pada sidang ke-18 Komite Warisan Budaya Takbenda UNESCO yang berlangsung pada tanggal 9 Desember 2023, di Kasane, Botswana.