Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Berkonten Ria Bersama IndiHome, Tak Bisa ke Lain Hati

12 Mei 2023   23:25 Diperbarui: 12 Mei 2023   23:27 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perangkat modem IndiHome di atas konsep surat permohonan pemutusan layanan yang gagal dilanjutkan (Dok. Pribadi)

 "Selamat pagi, Bang. Maaf mengganggu. Layanan IndiHome kami ada gangguan, nggak muncul sama sekali di wireless network connection perangkat kami. Kira-kira kenapa bisa begitu ya, Bang?"

"Sebentar dicek ya, Bang. Nama wifi-nya biasanya apa, Bang?"

Lalu hanya berselang sekitar 2 menit kemudian, identitas wifi kami pun sudah muncul kembali. Kami menggunakan dua identitas wifi di kantor kami, tepat lima menit kemudian identitas wifi yang kedua juga sudah muncul di perangkat kantor kami.

Demikian sepenggal percakapan kami dengan petugas dari Plasa Telkom Kabanjahe sebagai internet provider IndiHome di kota kami, yang terekam pada aplikasi pesan instan bertanggal 18 Agustus 2021. Petugas Telkom bermarga Situmorang ini sering aku "ganggu" setiap kali ada gangguan layanan IndiHome di kantor kami. Namun, dia senantiasa meladeni setiap laporan gangguan layanan dan keluhan kami dengan sabar, ditindaklanjuti hingga tuntas dan secepatnya pada kesempatan pertama.

Bahkan hingga beliau pindah tempat bertugas ke kota yang lain, 10 bulan kemudian, pada 26 April 2022 yang lalu, pertanyaan dan keluhan kami terkait gangguan layanan IndiHome di tempat kerja tetap dilayani oleh petugas Telkom bermarga Situmorang ini. Pada saat itu dia sudah pindah tempat bertugas ke kota Pematang Siantar.

Masalah yang paling sering muncul, dan sering kami tanyakan ke pihak Telkom sebagai operator layanan IndiHome hadir dengan notifikasi unidentified network -- no internet access. Padahal layanan jaringan internet kita connected.

Keluhan atas gangguan ini terakhir kami sampaikan ke petugas di Plasa Telkom Kabanjahe pada 8 Juni 2022 yang lalu. Bila melihat lini masa sejak percakapan pertama terkait keluhan layanan ini, keluhan ini tidaklah bisa dibilang sering, hanya tiga kali dalam rentang waktu selama setahun. Di zaman yang serba digital ini, layanan pengaduan terkait keluhan pelayanan IndiHome sebenarnya sudah ada jalur otomatis, yakni layanan pada nomor 147.

Menyajikan pengalaman terkait penyampaian pengaduan melalui para petugas Telkom dalam tulisan ini adalah cara untuk menunjukkan bahwa sisi humanis dalam setiap layanan, di bidang dan urusan apa pun, adalah hal yang penting dan memberikan kesan mendalam bagi pengguna layanan atau pelanggan.

Bisa jadi, sisi humanis dalam pelayanan adalah salah satu keutamaan yang akan berperan untuk membuat sebuah perusahaan penyedia jasa layanan atau produk dapat mempertahankan kontinuitas layanan atau produksi. Sentuhan emosi personal penting untuk menunjukkan indikasi bahwa perusahaan tidak sekadar mengejar profit, tapi kebaikan bagi kemanusiaan dalam arti luas. Sesuatu yang mungkin menjadi semakin langka pada zaman yang serba digital seperti saat ini.

Puncak dari pengalaman personal terkait pengaduan layanan IndiHome itu kami alami pada 17 Januari 2023 yang baru lalu. Kami berencana mengusulkan permohonan pemutusan layanan IndoHome di kantor kami. Sebabnya, karena ada rencana penyediaan layanan  internet secara terpusat oleh sebuah instansi di lingkungan internal kantor.

Singkat cerita, setelah surat permohonan pemutusan layanan selesai dibuat, diantarkan ke Plasa Telkom Kabanjahe, dilakukan pembayaran tagihan pemakaian untuk bulan Desember 2022 dan pemakaian selama 17 hari pada bulan berjalan, Januari 2023, serta dilakukan pengembalian alat-alat berupa perangkat modem IndiHome beserta adaptor sesuai permintaan pihak Plasa Telkom.

Saya pun mengucapkan terima kasih atas layanan IndiHome selama ini, dan memohon maaf karena telah banyak merepotkan petugas untuk setiap keluhan, mulai dari yang paling kecil yang langsung kami sampaikan setiap kali ada gangguan.

Namun, belum sampai satu bulan, tepatnya pada 1 Februari 2023, saya mewakili instansi kami bermohon agar sambungan layanan IndiHome di kantor kami diaktifkan kembali. Masalahnya, layanan internet yang dijanjikan akan meng-cover kebutuhan kantor kami secara terpusat itu ternyata masih terkendala entah karena masalah apa, persisnya aku tidak tahu.

Padahal pekerjaan yang membutuhkan dukungan layanan internet yang memadai merupakan kebutuhan yang mendesak. Termasuk kebutuhan untuk berkonten ria bersama IndiHome.

Berkonten Ria Bersama IndiHome 

Untuk kebutuhan yang terakhir ini apa lagi. Saya pribadi sebagai bloger sangat tergantung dengan tersedianya layanan internet yang optimal di segala tempat dan waktu.

Terkadang ide dan inspirasi muncul tidak kenal tempat dan waktu. Secara pribadi saya sangat terdukung dengan cakupan layanan jaringan seluler Telkomsel saat berada di luar ruangan yang tidak didukung layanan wifi dari IndiHome.

Tidak mengherankan sebab PT. Telekomunikasi Selular atau biasa disingkat Telkomsel, sebagai anak usaha Telkom Indonesia merupakan operator telekomunikasi seluler terbesar di Indonesia yang tercatat memiliki 397 gerai GraPARI yang tersebar di seantero Indonesia, mengoperasikan 236.000 unit BTS, untuk melayani lebih dari 170 juta pelanggan (sumber: wikipedia/ data 2020).

Kenyataan seperti itu sering saya rasakan saat sedang melancong ke tempat-tempat yang tidak didukung dengan layanan wifi. Entah di tengah laut, di tepi pantai, di kaki gunung, di tepi hutan, jaringan Telkomsel masih berfungsi, meskipun pada tempat-tempat tertentu yang cukup terisolir layanan internet terputus sama sekali.

Berkonten Ria Bersama IndiHome di Tengah Laut (Dok. Pribadi)
Berkonten Ria Bersama IndiHome di Tengah Laut (Dok. Pribadi)

Berkonten Ria Bersama IndiHome di Aliran Sungai (Dok. Pribadi)
Berkonten Ria Bersama IndiHome di Aliran Sungai (Dok. Pribadi)

Maklum, saya suka membuat konten yang berisi tulisan seputar hal-hal yang terkait dengan lingkungan, sosial budaya, dan wisata. Di mana, materi terkait hal itu sering saya dapatkan di desa, di hutan, di sungai, di laut, di atas kapal, dan sebagainya.

Berkonten Ria Bersama IndiHome di Atas Bukit (Dok. Pribadi)
Berkonten Ria Bersama IndiHome di Atas Bukit (Dok. Pribadi)

Berkonten Ria Bersama IndiHome di Tepi Hutan (Dok. Pribadi)
Berkonten Ria Bersama IndiHome di Tepi Hutan (Dok. Pribadi)

Berkonten Ria Bersama IndiHome di Atas Kapal (Dok. Pribadi)
Berkonten Ria Bersama IndiHome di Atas Kapal (Dok. Pribadi)

Bukankah mudah menghubungkan perasaan "ria" bagi seorang konten kreator, termasuk kreator digital, dengan "sentuhan emosi jiwa" yang hanya bisa didapatkan kalau kita masih merasa terhubung secara personal dengan manusia di seberang sana?

Bukankah mudah menghubungkan perasaan "ria" seseorang dengan "sentuhan emosi jiwa" yang hanya bisa didapatkan kalau kita masih merasa terhubung secara personal dengan manusia di seberang sana?

Tetaplah pertahankan sisi humanis dalam pelayanan, sekalipun dunia semakin takjub dengan kementerengan keramahtamahan dan kesopanan buatan yang diproduksi oleh robot. Kebaikan bagi kemanusiaan akan menawan kami hingga benar-benar tak bisa ke lain hati.  

Bravo, IndiHome! Tetaplah berkarya melayani bangsa, Telkom Indonesia!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun