Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Jalan-Jalan ke Masjid Raya 1928, Masjid Tertua di Berastagi

12 Mei 2023   17:24 Diperbarui: 13 Mei 2023   12:51 1170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagian dalam dari Masjid Raya 1928 Berastagi (Dok. Pribadi)

Baca juga: Jalan-Jalan ke Masjid Tertua di Tanah Karo, Merawat yang Terlupakan

Fakta ini menegaskan kekhasan kisah penyebaran agama Islam ke Nusantara dari berabad-abad lampau. Setidaknya mencakup empat teori masuknya Islam yang meliputi teori Gujarat, teori Persia, teori China, dan teori Arab, yang kesemuanya erat kaitannya dengan perdagangan.

Lokasi pasar yang dekat dengan Masjid Raya 1928 Berastagi (Dok. Pribadi) 
Lokasi pasar yang dekat dengan Masjid Raya 1928 Berastagi (Dok. Pribadi) 

Saya sempat berbincang-bincang dengan pak Seliadi, nazir masjid ini. Beliau merantau dari kota Stabat, Kabupaten Langkat ke Tanah Karo sejak tahun 1970. Ia sudah menjadi nazir masjid ini sejak tahun 1990 silam, atau selama sekitar 33 tahun.

Saya tidak mendapatkan informasi spesifik mengenai bagaimana persisnya hingga masjid ini berdiri di sekitar lokasi pusat pasar Berastagi ini. Beliau menjelaskan bahwa masjid ini merupakan masjid pertama di Berastagi, dibangun pada tahun 1928 sehingga dinamakan Masjid Raya 1928.

Mengutip penjelasan pada tayangan Kompas TV dari tiga tahun yang lalu, bahwa pembangunan Masjid Raya 1928 Berastagi dilakukan oleh para pedagang muslim yang berasal dari Pulau Jawa saat berdagang di Karo. Hal ini menegaskan alasan mengapa masjid ini berdiri di sekitar pusat pasar Berastagi.


Corak Bangunan Masjid Raya 1928 Berastagi

Melihat corak bangunan masjid ini, tampak ciri khas bangunan tua berlanggam Melayu. Bahan utama terbuat dari kayu dengan cat didominasi warna kuning dan hijau, khas Melayu.

Bangunan utama masjid ini berupa rumah panggung, dengan tinggi tiang fondasi lantai sekitar 1 meter. Kubah pada atapnya berbentuk limas dan berundak, bukan berbentuk kubah sebagaimana umumnya bangunan masjid yang dibangun pada masa sekarang.

Ciri khas motif Melayu pada bagian depan Masjid Raya 1928 Berastagi (Dok. Pribadi)
Ciri khas motif Melayu pada bagian depan Masjid Raya 1928 Berastagi (Dok. Pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun