Lapangan sepak bola ini masih bisa kita jumpai hingga saat ini, walaupun tentu saja kini tidak ada lagi lampu-lampunya. Â
3. Rumah Pasien Pengidap Kusta Berbentuk Rumah Adat Karo
Membangun rumah adat Karo dalam versi kecil untuk hunian pasien pengidap kusta ini adalah karya dari Hengky Neumann. Ia adalah putra dari Pdt. J. H. Neumann yang turut ditawan oleh tentara Jepang bersama kedua orang tuanya.
Setelah kekalahan Jepang, ia dibebaskan dan kembali ke Tanah Karo. Ia bekerja keras mengembalikan citra rumah sakit kusta Lau Simomo yang pernah terkenal.
Kini hanya tersisa dua bangunan dengan ciri khas rumah adat Karo itu. Rumah-rumah penduduk Lau Simomo kini sudah menyesuaikan ke bentuk bangunan masa kini meskipun sederhana.
Pagi itu aku bertemu dengan seorang ibu yang juga adalah pasien pengidap kusta yang sudah sembuh, nenek Ngaji nama panggilannya. Ia berasal dari Aceh, orang Alas yang termasuk marga Ginting.
Ia duduk di sebuah balai-balai di depan rumahnya sambil mengiris sayuran untuk dijadikan pakan bagi empat ekor bebeknya yang sedang bertelur. Katanya harga pakan mahal belakangan ini, jadi dia mengolah sendiri pakan ternaknya.
Dia tinggal sendiri di rumahnya. Begitu juga halnya dengan iting Juhar. Anak-anak mereka dan kerabat keluarga yang lain sesekali datang mengunjungi mereka ke Lau Simomo.