"Secara kontekstual gereja ada bukan hanya untuk dirinya sendiri. Gereja hidup tidak telepas dari konteks di mana ia berada ...."
Pada Sabtu, 14 Januari 2023, bertempat di GBKP Jl. Kotacane, Kabanjahe, dilaksanakan Pencanangan Sasaran Pelayanan Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) Tahun 2023. Peserta yang menghadiri acara ini tediri dari Moderamen GBKP bersama keluarga, para pendeta tugas khusus, Badan Pekerja Majelis Klasis (BPMK) dari 27 klasis se-GBKP, unit-unit pelayanan GBKP, Pertua/ Diaken GBKP Jl. Kotacane, tim-tim pelayanan dari Majelis (runggun-runggun) yang dilibatkan mengisi acara, serta panitia.
Tema ibadah pencanangan ini: "I pilih guna sikap ndahiken dahinNa" dan sub tema: "Arah pencanangan enda iarapken warga GBKP nggejapken pemilihen Tuhan bas geluhna dingen nggit muat bagin ibas dahin pelayanen sue ras kengasupen si pelain-lain." (Bahan Alkitab: 1 Petrus 2:9-10 & Efesus 4:11-13).
Tema dan sub tema dimaksud bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia kurang lebih sebagai berikut. Tema: "Dipilih untuk Melakukan Pekerjaan-Nya dengan Tekun dan Setia" dan sub tema: "Melalui pencanangan sasaran pelayanan GBKP, warga GBKP diharapkan mengerti maksud pemilihan Tuhan atas hidupnya, dan bersedia mengambil bagian melakukan pelayanan sesuai dengan talenta yang berbeda satu dengan yang lainnya".
Ibadah dimulai pada pukul 09.00 WIB - selesai. Pengkhotbah Pdt. Mestika Nusantara Ginting (Ketua Bidang Diakonia Moderamen GBKP), liturgis Pdt. Sinar Rehaganta Barus (Direktur Retreat Center GBKP - Sukamakmur).
Sebagai salah satu wujud aplikasi dari tema dan sub tema dimaksud, maka ibadah didukung oleh tim dari berbagai wilayah pelayanan GBKP. Tim song leader dari Paduan Suara Runggun GBKP Komplek Stadion Jl. Samura, persembahan pujian dari vokal grup Elhineni Mamre GBKP Runggun Ketaren, dan doa syafaat dibawakan oleh tim doa Runggun GBKP Berastagi Kota.
Tim pemusik dari GBKP Pasar IV Selayang 2 Padang Bulan, Medan. Pembacaan ayat-ayat Alkitab oleh tim Komunitas Baca Alkitab (KBA) GBKP Runggun Surbakti, dan penampilan fragmen tentang pelayanan gerejawi kepada jemaat melalui Perkunjungan Rumah Tangga (PRT) yang dipersembahkan oleh GBKP Runggun Jl. Kotacane, Kabanjahe.
Pada sesi varia acara kegiatan pencanangan ini ditayangkan kiprah pelayanan tim-tim yang ada di GBKP dalam bentuk video, penampilan vokal solo dari salah satu jemaat GBKP Runggun Jl. Kotacane, penyerahan vandel sasaran pelayanan GBKP Tahun 2023 kepada perwakilan dari 27 klasis, perwakilan pelayanan kategorial, dan unit-unit pelayanan yang ada GBKP, serta lucky draw yang dipandu oleh MC Juli Kemenangen "Dogol" Sinulingga dan Wahyudi Mangara "Merap" Tarigan.
Makna Pencanangan Sasaran Pelayanan GBKP Tahun 2023
Nats Alkitab yang menjadi dasar tema besar sasaran pelayanan GBKP Tahun 2023, "Jemaat Menjadi Pelaku Aktif Pelayanan", diambil dari kitab 1 Petrus 2:9-10 dan kitab Efesus 4:11-13.
Kitab 1 Petrus 2:9-10 menyebutkan demikian: "Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib.
Sementara itu kitab Efesus 4:11-13 menyebutkan demikian: "Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus, sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus.
Dari kedua nats di atas, pengkhotbah memberikan penjelasan makna Pencanangan Sasaran Pelayanan GBKP Tahun 2023, "Jemaat Menjadi Pelaku Aktif Pelayanan." Ada 3 (tiga) hal yang bisa dijadikan sebagai refleksi dari kegiatan pencanangan itu.
1. Pencanangan adalah Kesempatan untuk Mempertontonkan (Tontonan)
Pencanangan adalah momen pengumuman kepada seluruh jemaat GBKP dan khalayak ramai, tentang sasaran pelayanan GBKP tahun 2023 ini dalam membentuk jemaat yang misioner.
2. Pencanangan adalah Momen untuk Menuntun (Tuntunan)
Tuntunan atas sasaran pelayanan GBKP tahun 2023 ini sudah tertuang dalam Garis Besar Pelayanan (GBP) GBKP. Tapi tuntunan yang terpenting adalah Firman Tuhan. Oleh sebab itu Firman Tuhan penting untuk ditabur pada saat pencanangan.
3. Pencanangan adalah Momen untuk Menerima Tantangan (Tantangan)
Pencanangan adalah momen untuk mempersiapkan seluruh unit dan elemen jemaat GBKP agar siap menerima tantangan melalui program-program pelayanan yang sudah disusun. Tema tentang jemaat misioner yang dewasa adalah level tertinggi dalam konsep gereja reformed.
Apa indikator untuk mengukur kedewasaan jemaat, khususnya bagi GBKP?
Ada pandangan yang menganggap bahwa gereja yang bertumbuh ditandai dengan pertambahan (multiplikasi) jumlah anggota jemaat secara signifikan. Namun, yang menjadi pertanyaan "Apakah kehadiran gereja, jemaat GBKP khususnya, berdampak bagi lingkungan dan masyarakat sekitarnya?"
Kedewasaan jemaat bisa saja diukur dari doktrin-doktrin gereja yang kuat dan keras, atau dari simbol-simbol yang tampak, misalnya saja kemampuan untuk berbahasa roh, melakukan mujizat, dsb. Indikasi ini bisa saja membuat seseorang menjadi merasa diri yang paling benar. Sementara itu, faktanya Firman Tuhan dan iman tidak terinternalisasi menjadi sikap hidup kesehariannya.
Merujuk kepada kitab Efesus, di sana berbicara tentang pembentukan dan pembinaan gereja sebagai tubuh Kristus secara komunal dan holistik. GBKP sebagai kesatuan tubuh Kristus tidak lebih kuat dari anggotanya (klasis, majelis, dan pelayanan kategorial) yang terlemah.
Pdt. Mestika menyampaikan bahwa yang penting adalah bagaimana agar anggota tubuh yang lebih kuat terpanggil menolong anggota tubuh yang lebih lemah. Dari pemahaman itu kita bisa membuat daftar karakteristik gereja yang bertumbuh dengan benar antara lain:
1. Ada Kesatuan Iman
Kesatuan dalam hal ini bukan hanya soal kesatuan rasa, tapi kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus (Efesus 4:13).
Perjuangan untuk mencapai tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus itu harus ditumbuhkembangkan bersama oleh seluruh anggota jemaat. Kuncinya, gereja tidak bisa berhenti walaupun sebentar saja dalam mengerjakan Injil keselamatan itu.
Gereja juga harus memposisikan Injil sebagai poros pelayanannya. Tidak akan ada pertumbuhan yang benar dalam gereja tanpa Injil sebagai poros pengendali, karena tidak akan ada kesatuan iman tanpa doktrin dan iman yang benar. Pertumbuhan gereja tanpa hal itu hanyalah pertumbuhan dengan cara-cara dunia.
Tantangan dalam pertumbuhan gereja saat ini adalah adanya kontaminasi terhadap idealisme gereja. Oleh sebab itu penting untuk menyasar anggota jemaat agar menjadi pelaku aktif pelayanan dengan doktrin iman yang benar. Tidak sekadar memuaskan rasa haus terhadap logika intelektual belaka.
2. Pertumbuhan Gereja Ditandai Kesamaan Pengenalan Jemaat terhadap Kristus sebagai Anak Allah
Pengenalan akan Kristus lebih dari sekadar pemahaman logika intelektual. Pengenalan itu bersifat personal, supranatural dengan campur tangan roh kudus.
Pertumbuhan iman tidak berhenti pada pemahaman menurut pengetahuan yang tidak dilandasi tuntunan roh kudus terkait rencana keselamatan dari Tuhan atas diri kita.
3. Pertumbuhan Gereja Ditandai Kedewasaan Penuh Jemaat
Wujud kedewasaan itu tampak dalam kematangan jemaat saat melakukan Pekabaran Injil (PI). Tidakkah kita merasakan bahwa kecakapan kita sebagai jemaat semakin menurun dalam melakukan PI?
4. Kepenuhan Kristus yang Sempurna
Kepenuhan Kristus yang sempurna kiranya mejadi suatu keutamaan yang memenuhi dan memperlengkapi semua anggota jemaat. Keutamaan itulah yang memampukan jemaat melintasi semua tantangan.
Jemaat yang bertumbuh hingga mencapai kepenuhan Kristus yang sempurna menjadikannya tidak lagi seperti anak-anak yang mudah diombang-ambingkan. Kepenuhan Kristus yang sempurna tampak jelas ketika Dia dengan sengaja merendahkan diriNya, melepaskan atribut kuasa dan kekudusanNya dengan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
Realitas GBKP dan Harapan ke Depan
Sasaran Pelayanan GBKP Tahun 2023 adalah "Jemaat Menjadi Pelaku Aktif Pelayanan." Sasaran itu merupakan aplikasi dari makna dalam Kitab 1 Petrus 2:9-10 yang menyebutkan bahwa kita (jemaat) adalah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia.
Dalam pemaknaan itu terkandung pemahaman bahwa seluruh jemaat GBKP memiliki talenta. Oleh sebab itu setiap anggota jemaat perlu terlibat dalam pelayanan dengan talentanya yang berbeda-beda. Tugas pendeta, penatua, dan diakon dalam pemahaman ini adalah sebagai fasilitator untuk mendorong partisipasi dan peran jemaat.
Tantangan untuk mewujudkan sasaran pelayanan GBKP 2023 ini tidak kurang berat ketika diperhadapkan dengan realitas GBKP saat ini. Pdt. Christoper Sinulingga memaparkan data statistik GBKP berdasarkan hasil penelitian unit Litbang GBKP.
Jumlah jemaat GBKP pada tahun 2022 yang disampaikan pada saat Sidang Kerja Kerja Majelis Sinode (SKMS) GBKP Tahun 2022 adalah sebanyak 232.602 jiwa. Namun, dari jumlah itu jemaat yang akif hanya 40%. Bila dipetakan, jemaat terbagi dalam kelompok yang apatis (apatos) sebesar 60%, kelompok yang hanya aktif karena diajak atau bila ada perlunya saja (simpatos) sebesar 30%, dan kelompok yang aktif mengambil bagian dalam pelayanan benar-benar dari hatinya (empatos) sebesar 10%.
Menjawab tantangan realitas statistik jemaat GBKP itu, menjadikan jemaat menjadi pelaku aktif pelayanan merupakan strategi yang belandaskan filosofi pembinaan, menyelesaikan masalah dengan pembinaan.
Strategi itu diterapkan dengan melakukan pendataan identitas dan talenta seluruh jemaat GBKP. Ouput-nya adalah tersedianya big data talenta jemaat GBKP di Moderamen GBKP, sehingga gereja semakin mampu meningkatkan peran serta jemaat dalam pelayanan sesuai dengan talenta yang dimilikinya.
Kemudian diharapkan juga terlaksananya pembentukan sebanyak mungkin tim-tim pelayanan GBKP di tingkat majelis jemaat (runggun-runggun). Selanjutnya akan dilakukan pelatihan dan pembinaan kepada tim-tim pelayanan GBKP itu.
Target pencapaian sasaran pelayanan GBKP Tahun 2023 ini adalah terwujudnya 70% jemaat GBKP menjadi pelaku aktif pelayanan. Pelibatan seluruh jemaat dalam kegiatan gereja diharapkan membawa nilai-nilai kebaruan di tengah-tengah GBKP.
Penjelasan Mengenai Makna Logo Sasaran Pelayanan GBKP Tahun 2023
Pdt. Christoper Sinulingga selaku Ketua Bidang Pembinaan Moderamen GBKP memaparkan makna logo Sasaran Pelayanan GBKP Tahun 2023.
Alkitab yang menjadi dasar dari seluruh objek yang tercantum pada logo Sasaran Pelayanan GBKP 2023 ini bermakna bahwa Alkitab merupakan dasar dari kehidupan gereja, lebih spesifik lagi yang menjadi dasar sasaran pelayanan tahun 2023 ini sebagaimana tertulis di dalam Kitab 1 Petrus 2:9-10 dan Efesus 4:11-13.
Nyala api melambangkan roh kudus sebagai pemberi karunia, semangat, dan keberanian kepada jemaat. Salib merepresentasikan makna bahwa gereja harus tetap bersaksi, bersekutu, dan melayani.
Secara kontekstual gereja ada bukan hanya untuk dirinya sendiri. Gereja hidup tidak telepas dari konteks di mana ia berada, khususnya untuk pelayanan GBKP adalah konteks Karo. Nilai kontekstual itu disimbolkan dengan latar uis beka buluh (bagi pria) dan ragi barat (bagi perempuan) sebagai latar belakang logo, simbol ini juga bisa dimaknai dari sudut pandang kesetaraan gender.
Kemudian ada objek segitiga yang melambangkan rumah. Itu merupakan gambaran keluarga sebagai gereja.
Lalu ada lima objek yang merupakan figur manusia dengan warna berbeda. Figur itu merupakan representasi jemaat GBKP dengan berbagai talenta dan latar belakang. Biru untuk kategorial Kebaktian Anak/ Kebaktian Remaja (KA/KR), putih untuk kategorial pemuda (Permata), merah untuk kategorial kaum bapa (Mamre), merah muda/ otak udang untuk kategorial kaum ibu (Moria), kuning/ emas untuk kategorial orang tua lanjut usia (Saitun).
Secara singkat makna dari logo ini adalah seluruh jemaat GBKP dalam semua kategorial (KA/KR, Permata, Mamre, Moria, dan Saitun berperan aktif memakaikan talentanya yang berbeda-beda untuk melayani, bersaksi, dan bersekutu, baik di gereja maupun di tengah masyarakat, tanpa melupakan budayanya.
Acara yang berlangsung dengan penuh sukacita dan kebersamaan ini semoga menjadi langkah awal yang memberikan semangat baru kepada seluruh umat. Tuhan Yesus memberkati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H