Ada pandangan yang menganggap bahwa gereja yang bertumbuh ditandai dengan pertambahan (multiplikasi) jumlah anggota jemaat secara signifikan. Namun, yang menjadi pertanyaan "Apakah kehadiran gereja, jemaat GBKP khususnya, berdampak bagi lingkungan dan masyarakat sekitarnya?"
Kedewasaan jemaat bisa saja diukur dari doktrin-doktrin gereja yang kuat dan keras, atau dari simbol-simbol yang tampak, misalnya saja kemampuan untuk berbahasa roh, melakukan mujizat, dsb. Indikasi ini bisa saja membuat seseorang menjadi merasa diri yang paling benar. Sementara itu, faktanya Firman Tuhan dan iman tidak terinternalisasi menjadi sikap hidup kesehariannya.
Merujuk kepada kitab Efesus, di sana berbicara tentang pembentukan dan pembinaan gereja sebagai tubuh Kristus secara komunal dan holistik. GBKP sebagai kesatuan tubuh Kristus tidak lebih kuat dari anggotanya (klasis, majelis, dan pelayanan kategorial) yang terlemah.
Pdt. Mestika menyampaikan bahwa yang penting adalah bagaimana agar anggota tubuh yang lebih kuat terpanggil menolong anggota tubuh yang lebih lemah. Dari pemahaman itu kita bisa membuat daftar karakteristik gereja yang bertumbuh dengan benar antara lain:
1. Ada Kesatuan Iman
Kesatuan dalam hal ini bukan hanya soal kesatuan rasa, tapi kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus (Efesus 4:13).
Perjuangan untuk mencapai tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus itu harus ditumbuhkembangkan bersama oleh seluruh anggota jemaat. Kuncinya, gereja tidak bisa berhenti walaupun sebentar saja dalam mengerjakan Injil keselamatan itu.
Gereja juga harus memposisikan Injil sebagai poros pelayanannya. Tidak akan ada pertumbuhan yang benar dalam gereja tanpa Injil sebagai poros pengendali, karena tidak akan ada kesatuan iman tanpa doktrin dan iman yang benar. Pertumbuhan gereja tanpa hal itu hanyalah pertumbuhan dengan cara-cara dunia.
Tantangan dalam pertumbuhan gereja saat ini adalah adanya kontaminasi terhadap idealisme gereja. Oleh sebab itu penting untuk menyasar anggota jemaat agar menjadi pelaku aktif pelayanan dengan doktrin iman yang benar. Tidak sekadar memuaskan rasa haus terhadap logika intelektual belaka.
2. Pertumbuhan Gereja Ditandai Kesamaan Pengenalan Jemaat terhadap Kristus sebagai Anak Allah
Pengenalan akan Kristus lebih dari sekadar pemahaman logika intelektual. Pengenalan itu bersifat personal, supranatural dengan campur tangan roh kudus.