Perayaan Natal Moderamen Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) dilaksanakan di gedung GBKP Jl. Kotacane, Jumat, 23 Desember 2022.Â
Ibadah dimulai pada pukul 09.00 WIB sampai dengan selesai. Moderamen adalah sebutan untuk badan eksekutif yang mengkoordinasikan dan melaksanakan program, kegiatan, dan pelayanan GBKP di tingkat Sinodal.
Perayaan Natal ini diikuti oleh seluruh moderamen GBKP dan keluarga, pegawai GBKP dan keluarga, pendeta pensiunan, mantan moderamen GBKP, pensiunan pegawai GBKP, pendeta tugas khusus, pengurus kategorial pusat GBKP, Badan Pengurus Majelis Klasis sekitar Kabanjahe, pegawai klasis GBKP sekitar Kabanjahe, Badan Pengurus Majelis Runggun GBKP Jl. Kotacane, dan panitia.
Jemaat seluruhnya yang mengikuti perayaan Natal ini sejumlah 250 orang. Bertugas sebagai liturgis adalah Pdt. Sri Rejeki Ulina Br Kaban, dan pengkhotbah Pdt. Eliezer Tarigan.
Tema perayaan Natal ini sesuai dengan tema Natal 2022 yang ditetapkan oleh KWI dan PGI, "... Maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain" (Matius 2:12).Â
Ibadah diselingi persembahan pujian dari Moderamen GBKP dan keluarga, pegawai moderamen GBKP, dan anak-anak.
GBKP Jl. Kotacane menyiapkan tari "pengalo-ngalo" untuk menyambut dan mengiringi barisan prosesi memasuki tempat ibadah.Â
Pendukung acara perayaan Natal ini terdiri dari pemusik dan song leader dari GBKP Jl. Kotacane, bertindak sebagai pembawa acara Pdt. Ribka Mayasari br Tarigan dan Pdt. Oktaria br Surbakti.
Sub tema perayaan Natal ini "Ketubuhen Jesus njadiken kalak si tek reh gegehna ngalaken tantangen, reh pentarna ndalani pelayanen ras reh ngasupna ngantusi sura-sura Dibata ibas kegeluhenna."Â
Kelahiran Yesus semakin memampukan orang percaya dalam menghadapi tantangan, semakin bijak dalam melayani, dan semakin dimampukan untuk memahami rencana Tuhan dalam kehidupannya.
Pesan Natal melalui khotbah yang disampaikan lewat tema "... Maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain" mengandung makna yang menarik terkait perjalanan tiga orang Majus ke Betlehem menjumpai bayi Yesus.
Dalam perjalanan menuju Betlehem, tiga orang Majus itu digerakkan oleh tujuan berdasarkan ramalan bintang, mereka menghadapi rintangan, tapi tetap dalam totalitas.Â
Tujuan itu memberikan epipania (penglihatan) kepada ketiga orang Majus itu, Melkior, Beltazar, dan Gaspar.
Orang Majus itu bukan saja tidak menyerah dalam menghadapi rintangan, mereka dalam totalitasnya menjumpai bayi Yesus mempersembahkan emas, kemenyan, dan mur.Â
Sikap totalitas itu juga membimbing mereka lewat penglihatan melalui mimpi untuk mengambil jalan lain pulang ke negerinya, bukan lagi melalui Yerusalem dan bertemu Herodes sebagaimana awalnya mereka datang menuju Betlehem.
Gambaran ini memberikan motivasi iman kepada seluruh pelayan dan jemaat GBKP untuk tidak menyerah dalam menghadapi segala rintangan dalam pelayanan. Perlu untuk memandang bahwa segala masalah dan tantangan dalam kehidupan, termasuk dalam pelayanan, adalah tanda bahwa gereja hidup tidak terpisah dari kehidupan jemaatnya untuk memberikan jalan keluar yang penuh rahmat Tuhan.
Varia natal diisi dengan kata-kata sambutan, pemberian bingkisan natal kepada moderamen GBKP, mantan moderamen GBKP, pegawai dan pensiunan pegawai GBKP, pemberian bingkisan natal kepada anak-anak, lucky draw, foto bersama, dan diakhiri dengan makan bersama.
Refleksi dari pesan Natal, seperti orang Majus yang menjumpai bayi Yesus dalam totalitasnya, apakah kita saat ini, sebagai pelayan dan jemaat GBKP, sudah membuka hati sepenuhnya dengan orientasi yang jelas untuk melayani Tuhan sepenuhnya?
Selamat Natal. Segala puji dan kemuliaan hanya bagi Tuhan saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H