Masyarakat Karo telah mengenal obat-obatan tradisional sejak dahulu kala. Ini menunjukkan bahwa leluhur orang Karo telah mengenal beberapa jenis penyakit dan cara mengobatinya sejak lama.
Pengklasifikasian obat-obatan tradisional pada suku Karo berdasarkan jenis kelamin dan tingkatan usia. Oleh sebab itu, obat-obatan tradisional pada suku Karo terdiri atas obat untuk kaum perempuan, obat untuk kaum laki-laki, obat untuk anak-anak, serta obat untuk umum dan orang dewasa.
Dikutip dari buku "Bahasa Karo" yang ditulis oleh Prof. Dr. Henry Guntur Tarigan dan Djago Tarigan, dijelaskan bahwa Dr. R. Romer merupakan seorang dokter yang bertugas pada Deli Maatchappij. Ia menulis sebuah artikel yang berjudul "Bijdroge tot de Geneeskunst der Karo-Bataks."
Dr. Romer mengakui tentang adanya obat-obat tradisional pada masyarakat Karo. Pengobatan tradisional ini pada masa lalu biasanya dilakukan oleh seorang dukun yang disertai dengan mantra-mantra. Dr. Romer merasa tertarik akan resep-resep obat tradisional masyarakat Karo itu.
Dalam artikel itu Dr. Romer menampilkan 36 jenis resep, bahan-bahan, cara pembuatan, dan cara pemakaian obat-obat tradisional Karo. Nama-nama obat tradisonal dan nama-nama penyakit yang bisa disembuhkannya itu ditulis baik dalam bahasa Karo maupun dalam bahasa Melayu, dan disertakan pula nama Latinnya.
Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat tradisional, pada umumnya masyarakat yang tinggal dekat dengan kawasan hutan atau masyarakat pedesaan, hingga kini masih dapat kita jumpai penggunaan tanaman liar, baik yang tumbuh di hutan maupun di sawah, ladang, atau pekarangan sebagai obat untuk menyembuhkan penyakit-penyakit tertentu.
Tanaman-tanaman yang sudah dikenali secara turun-temurun memiliki khasiat obat itu biasa digunakan masyarakat pedesaan sebagai langkah pertolongan pertama untuk mengatasi berbagai keluhan kesehatan. Namun, kita kini seringkali juga kurang menyadari apa manfaat dari tanaman-tanaman yang banyak tumbuh di sekitar tempat tinggal kita itu.
Umumnya, penggunaan tanaman liar sebagai bahan pertolongan pertama itu langsung digunakan dalam bentuk simplisa. Tanaman obat simplisa adalah tanaman obat yang langsung diambil dari alam dalam keadaan aslinya tanpa ada perlakuan yang menyebabkannya mengalami perubahan bentuk.
Berikut ini kita akan mengenali tiga jenis tanaman liar yang banyak tumbuh di ladang, halaman atau pekarangan rumah yang memiliki khasiat obat dan dapat digunakan oleh siapa saja. Bisa jadi banyak di antara kita yang sudah mengetahuinya. Kalau pun belum, semoga saja informasi ini bermanfaat bagi kita.