Berbeda dengan negara-negara Asia Timur seperti Korea, Jepang, dan China yang rata-rata memiliki 20 buku baru bagi setiap orang setiap tahun. Sementara itu, menurut standar UNESCO minimal ada 3 buku baru untuk setiap orang setiap tahun. Angka ini mungkin menggambarkan dengan jelas rendahnya tingkat kegemaran membaca masyarakat Indonesia.
Pada sisi lain, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari We Are Social pada tahun 2021 yang lalu, waktu yang dihabiskan orang Indonesia menggunakan gadget untuk mengakses internet per hari rata-rata 8 jam 52 menit.
Ini sejalan dengan data laporan Newzoo tahun 2020 yang dikutip dari laman databoks.katadata.co.id. Indonesia adalah negara dengan penduduk pengguna ponsel pintar (smartphone) terbesar keempat di dunia setelah Tiongkok, India, dan Amerika Serikat, dengan jumlah pengguna mencapai 170,4 juta jiwa.
Menarik untuk dibandingkan bahwa menurut data tahun 2019Â yang dikutip dari bobo.grid.id, jumlah perpustakaan Indonesia menempatkannya sebagai negara dengan jumlah perpustakaan terbanyak urutan ke-2 di dunia dengan 164.610 perpustakaan. Negara yang menduduki peringkat pertama adalah India dengan jumlah 323.605 perpustakaan, pada peringkat ketiga adalah Rusia dengan 113.440 perpustakaan, dan peringkat keempat adalah Tiongkok dengan 105.831 perpustakaan.
Ini adalah sebuah ironi. Dari segi infrastuktur untuk mendukung terbentuknya minat membaca, sebenarnya peringkat Indonesia berada di atas negara-negara Eropa. Indonesia berada di urutan ke-34 di atas Jerman, Portugal, Selandia Baru, dan Korea Selatan dalam hal penilaian berdasarkan komponen infrastruktur.
Namun kenyataan menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia masih sangat minim memanfaatkan perpustakaan. Jadi, bisa dibilang bahwa tinggi rendahnya minat membaca tidak selalu ditentukan oleh seberapa banyak dan megah perpustakaan, jumlah koleksi judul dan jumlah eksemplar buku atau banyaknya mobil layanan perpustakaan keliling.
Â
Secercah Harapan dari Peringatan Hari Buku Nasional ke-42 Tahun 2022 di Kabupaten Karo
"Cuma perlu satu buku untuk jatuh cinta pada membaca. Cari buku itu, mari jatuh cinta!" -Najwa Shihab
Setelah hampir dua tahun tidak berkunjung ke perpustakaan sehubungan dengan penyesuaian layanan akibat situasi pandemi Covid-19, baru-baru ini saya kembali berkunjung ke Perpustakaan Daerah Kabupaten Karo sehubungan dengan momen peringatan hari buku nasional ke-42 Tahun 2022. Peringatan ini untuk tingkat Kabupaten Karo dilaksanakan di pelataran parkir Gedung Nasional Kabupaten Karo yang juga merupakan gedung bagi Perpustakaan Daerah Kabupaten Karo.
Dalam rangka memeriahkan peringatan hari buku nasional ini, sehubungan situasi pandemi yang semakin melandai, maka Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Karo melaksanakan beberapa kegiatan secara tatap muka pada tanggal 30 Mei-2 Juni 2022. Di antaranya adalah lomba penulisan puisi bagi siswa-siswi sekolah dasar dan sederajat, lomba penulisan cerpen bagi siswa-siswi SMP dan sederajat, lomba penulisan sinopsis novel bagi siswa-siswi SMA dan sederajat, serta lomba penulisan resensi buku bagi masyarakat umum.