Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Keajaiban Zero: Kisah Inspiratif Persahabatan Seekor Anjing dan Manusia

17 April 2022   14:53 Diperbarui: 17 April 2022   16:57 1319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Zero dan Pak Tepu (Dokumentasi Pribadi)

Telur-telur ayam peliharaan mereka saja di ladang tidak pernah diganggunya. Bahkan anak-anak ayam mereka dijaga oleh Zero.

Begitu kata istri Pak Tepu mengenang kisahnya. Dalam sedu sedan keduanya, pak Tepu dan istrinya, akhirnya Zero pun dibawa oleh beberapa pemuda itu ke klinik hewan yang ada di kota pada tengah malam itu juga untuk diselamatkan nyawanya.

Karena peralatan yang ada di klinik Kabanjahe tidak memadai maka Zero pun dioper ke klinik yang lebih lengkap di Medan. Zero pun dioperasi.

Kini Zero sudah mulai pulih setelah menjalani operasi pengangkatan sebagian proyektil yang bersarang di badannya. Kini masih tersisa beberapa proyektil yang tidak memungkin lagi untuk diangkat dari badannya.

Zero yang kini sudah mulai pulih pasca operasi (Dok. Pribadi)
Zero yang kini sudah mulai pulih pasca operasi (Dok. Pribadi)

Selama 7 hari dirawat di klinik hewan di Medan pasca operasi dan sebulan lamanya dirawat inap di klinik hewan di Kabanjahe dalam rangka pemulihan. Zero kini kembali ke gubuknya di tengah ladang di desa Lau Riman.

Zero bagi sepasang suami istri ini sudah seperti anak sulung mereka. Zero juga tampak seperti kakak yang perhatian dan sangat melindungi bagi ketiga anjing lain yang seperti adik-adiknya, Jabut, Beby, dan Princess.

Kisah inspiratif Zero rencananya mau difilmkan, kata sang pemiliknya bermarga Sitepu ini, dengan dukungan orang-orang yang terinspirasi dengan kisah inspiratif dan keajaiban kesempatan hidup kedua kali Zero.

Pasangan suami istri yang tinggal di ladang ini memiliki pandangan yang menempatkan hewan seperti anjing-anjing peliharaannya tidak lebih rendah dari manusia. Kata pak Tepu, bukankah Tuhan lebih dahulu menciptakan hewan dari manusia? Kalau begitu bukankah mereka lebih tua dari kita manusia?

Pertanyaan yang tidak perlu dijawab itu kiranya maksud pak Tepu adalah sebuah pesan moral untuk dijadikan permenungan. Jika anjing saja memiliki kesetiaan yang tulen seperti itu, lalu di manakah posisi kita sebagai manusia yang merasa diri sebagai ciptaan yang paling mulia di antara segala ciptaan yang lain?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun