Apabila pak Tepu atau istrinya lupa pamit kepada salah satu dari mereka, tak jarang anjing-anjing ini menyusul mereka berdua ke warung atau tempat lain di mana mereka berdua biasa nongkrong.
Itu adalah jarak berkilo meter dari gubuk mereka dan melewati banyak ladang atau kampung dengan masing-masing anjing penjaga yang tidak sedikit. Anjing-anjing mereka ini seperti sudah terlatih berkomunikasi secara "humanis" dengan hewan lainnya, tidak saja sesama anjing.
Istri pak Tepu berkisah bahwa Zero pernah menyelamatkan seekor anak kera yang masih kemerahan yang terpisah dari ibunya. Anak kera ini terjatuh dari pangkuan ibunya saat kawanan dihalau pak Tepu dari ladangnya.
Percaya atau tidak, karena sudah disapih oleh manusia, kera kecil itu sudah ditolak kawanannya ketika pak Tepu mengembalikannya ke hutan. Tapi begitu melihat Zero, anak kera itu langsung naik ke punggungnya seperti meminta dibawa pulang ke gubuk.
Keajaiban Zero dan Kisah Inspiratif Persahabtan, sebuah Permenungan Paskah
Zero saat ini hidup dengan beberapa peluru senapan angin yang masih bersarang di tubuhnya. Sekitar 3 bulan yang lalu Zero ditembak dengan sengaja karena diduga memangsa kelinci peliharaan tetangga sebelah.
Zero tertembak di kepala, leher, dada, dan kakinya. Zero yang malang dimasukkan ke karung goni dan rencananya mau disembelih oleh beberapa orang pemuda untuk disantap dagingnya.
Kebetulan, pak Tepu dan istrinya diundang oleh para pemuda itu untuk ikut menyembelih Zero, untuk dipanggang dan disupkan dagingnya. Saat itu Zero yang malang sudah sekitar 3 jam dimasukkan ke karung goni.
Perasaan istri pak Tepu resah dan cemas melihat karung goni yang berisi anjing hasil penembakan itu. Dia meminta suaminya untuk mengeluarkan isi karung yang mereka bawa sendiri ke lokasi penyembelihan dengan beca motornya itu.
Ternyata benar, karung itu isinya adalah Zero yang sudah sekarat selama 3 jam. Mereka pun histeris sehingga mengagetkan para pemuda itu.
Pak Tepu dan istrinya tak terima dengan kejadian itu. Mereka tak terima Zero dibilang maling kelinci.Â