Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Mengunjungi Museum Pusaka Karo, Koleksi Warisan Budaya di Jantung Kota Berastagi

3 April 2022   22:55 Diperbarui: 4 April 2022   23:01 2204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebagian dari alat-alat perminyakan pada suku Karo, koleksi Museum Pusaka Karo, Berastagi (Dokumentasi Pribadi)

Selain Museum Pusaka Karo, ada juga Museum Karo di Desa Lingga Kecamatan Simpang Empat yang dikelola oleh Yayasan Museum Karo Lingga. Namun, museum ini saat ini sedang direnovasi dan belum dibuka bagi pengunjung.

Museum Karo di Desa Lingga, Kec.Simpang Empat, Kab. Karo dalam tahap renovasi (Dokumentasi Pribadi)
Museum Karo di Desa Lingga, Kec.Simpang Empat, Kab. Karo dalam tahap renovasi (Dokumentasi Pribadi)

Desa Lingga sendiri merupakan salah satu desa pemajuan kebudayaan yang ada di Kabupaten Karo ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada tahun 2021 yang lalu. Desa pemajuan kebudayaan yang satu lagi adalah desa Dokan, Kecamatan Merek.

Sementara itu, museum yang satu lagi bernama Museum Pahlawan Nasional Jamin Gintings yang berlokasi di desa Suka, Kecamatan Tigapanah.

Baca juga: Kisah Sang Mahaputera Utama di Museum Djamin Gintings

Berdasarkan penjelasan dari Kriswanto Ginting, kurator di museum Pusaka Karo ini, hingga saat kedatangan kami ke museum ini sudah ada 1.031 koleksi di museum Pusaka Karo.

Menariknya, sekitar 65% dari semua item koleksi yang terdaftar di museum ini merupakan titipan dari pemilik benda-benda pusaka itu yang dengan sukarela menitipkan benda pusaka miliknya untuk dipamerkan di museum.

Museum Pusaka Karo, Berastagi (Dokumentasi Pribadi)
Museum Pusaka Karo, Berastagi (Dokumentasi Pribadi)

Lantai II Museum Pusaka Karo, Berastagi (Dokumentasi Pribadi)
Lantai II Museum Pusaka Karo, Berastagi (Dokumentasi Pribadi)

Saat ditanyakan apa koleksi yang paling berharga di museum ini, salah satunya menurut Kris adalah buku Laklak sebanyak 5 item dan padung-padung 2 set yang dibawa langsung oleh Pastor Leo dari Belgia. 

Buku Laklak adalah kitab yang ditulis dengan aksara Karo, padung-padung adalah anting tradisional Karo yang biasa dipakai oleh wanita Karo pada masa lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun