Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Memetik Pelajaran dari Menanam hingga Memanen Ubi Jalar

14 Maret 2022   12:07 Diperbarui: 19 Maret 2022   14:16 1365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menanam kembali umbi dan tangkai daun ubi jalar (Dokumentasi Pribadi)

"...Manusia tidak mengetahui apa pun yang dihadapinya... Lagi aku melihat di bawah matahari bahwa kemenangan perlombaan bukan untuk yang cepat, dan keunggulan perjuangan bukan untuk yang kuat, juga roti bukan untuk yang berhikmat, kekayaan bukan untuk yang cerdas, dan karunia bukan untuk yang cerdik cendekia, karena waktu dan nasib dialami mereka semua." - (Pengkhotbah 9:1d; 9:11)

11 Juli 2021

Pada sebuah pagi yang dingin dan berkabut, saya menanam umbi ubi jalar yang kami sebut gadung joler sebanyak 8 buah, dan umbi kentang sebanyak 2 buah. 

Umbi-umbian itu saya tanam pada sebuah bedeng tanah yang sudah dibersihkan dan digemburkan sedemikian rupa pada sore sehari sebelumnya.

Menanam ubi jalar di samping rumah (Dokumentasi Pribadi) 
Menanam ubi jalar di samping rumah (Dokumentasi Pribadi) 

"Umbi sudah ditanam, tinggal menunggu Tuhan menumbuhkannya." Begitu saya tuliskan sebagai keterangan di bawah foto bedengan tanah yang telah ditanami umbi, yang saya kirim melalui WA grup keluarga pada hari itu.

Tulisan di WA grup keluarga itu diilhami oleh kutipan dari surat rasul Paulus yang dituliskannya kepada jemaat di Korintus. "Paulus menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan."

Ada harapan-harapan dari beberapa anggota keluarga menjawab pesan WA yang saya kirimkan.

"Nanti kalau sudah panen, cukuplah kita masing-masing tersepiring. Dan semoga sisa 12 bakul buat kita semua, yang di Aberdeen, Tangerang, dan Kabanjahe," kataku.

Lahan tanaman itu hanyalah sebedeng gundukan tanah. Di sebelahnya ada juga ditanam 10 batang ubi kayu. Bapak yang menanamnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun