Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Gerobak Jajanan Pak Ayo dan Sekilas Renungan tentang Rezeki

12 Maret 2022   20:16 Diperbarui: 13 Maret 2022   13:00 1414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jujur saja, sebagai penggemar jajanan pasar, aku merasa diriku saat itu seperti tikus yang jatuh ke lumbung padi atau gudang jagung yang telah dipipil. Naluri serasa membuatku ingin segera melahap apa yang bisa segera aku tangkap dari dalam gerobak.

Aneka jajanan pasar di gerobak pak Ayo (Dok. Pribadi)
Aneka jajanan pasar di gerobak pak Ayo (Dok. Pribadi)

"Ada cenil, lupis, getuk, buah melaka, gemblung , mi, macam-macam gorengan, Bang," kata si bapak.

Buah melaka adalah sebutan kami di sini untuk klepon. Sementara itu, mi yang dijual adalah yang kami sebut mi gomak atau mi balap, dilumuri kuah sambal kacang, atau sambal tomat, atau bahkan dicampur keduanya.

Mi balap Pak Ayo dan aneka gorengan jajanan pasar (Dok. Pribadi)
Mi balap Pak Ayo dan aneka gorengan jajanan pasar (Dok. Pribadi)

Melihat air mukanya yang sangat ramah dan bercahaya, aku segera merasakan nuansa akrab. Bagaimana pun bapak penjual jajanan sore yang ramai pembeli ini pastilah seorang sosok yang inspiratif, pikirku.

"Aku pesan cenil, lupis, buah melaka, getuk, masing-masing seporsi, mi gomaknya lima bungkus ya, Bang," kataku.

Semua pesanan ini untuk dinikmati oleh kami berlima di rumah. Sambil menunggu si bapak selesai membungkus pesananku, aku pun mengambil sepotong risol dari rak etalase gerobaknya.

Bagaimana pun, untuk bisa sekadar mengobrol ringan dengannya, naluri makanku yang besar harus aku imbangi dengan nuansa akrab yang sudah menguar dari dalam gerobak penuh makanan ini.

"Setiap hari buka ya, Bang," tanyaku.

"Ya, Bang. Jam 1 siang setiap hari aku mulai buka."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun