Bila dihitung setidaknya sejak erupsi Gunung Sinabung yang berlangsung intens pada tahun 2013 yang lalu, maka sudah ada sekitar 8 tahun lebih desa ini ditinggalkan oleh penduduknya. Gambaran sebuah kota mati. Â Â
Bila dalam kitab suci diwahyukan tentang kota-kota yang akan hilang lenyap, barangkali kenyataan di desa ini adalah sebuah gambaran akan hal itu. Jalan-jalan dan halaman bahkan rumah-rumah penduduk yang ditinggalkan begitu saja sudah ditumbuhi rumput-rumput liar dan ilalang yang tumbuh tinggi.
Adakah ketiadaan manusia membuat alam terbebas karena ia tidak terganggu lagi?
Ada sebuah rumah dengan seember cucian terbengkalai yang mungkin pada saat peristiwa bencana terjadi ditinggal lari oleh pemilik rumah. Kesusahan dan kecemasan tak jarang membuat manusia kembali tersadar bahwa hidup memang jauh lebih penting dari pada pakaian.
Bencana, kesusahan, dan penderitaan bahkan bisa menghadirkan gambaran rumah ibadah yang tampak memilukan atau bahkan menakutkan.
Dilihat dari tata ruang dan bangunannya, desa ini dulunya termasuk desa yang cukup besar. Ada beberapa bangunan bertingkat yang terbuat dari kayu, menandakan bahwa desa ini sudah sejak lama menjadi desa yang besar dan maju.