Bagi anak-anak yang tumbuh berkembang di era 90-an, ada manfaat lain dari sabun batangan, selain untuk mencuci dan mandi.
Di kampung kami, sabun batangan cap telefon adalah perlengkapan wajib bagi ibu-ibu setiap kali mereka akan mencuci ke kamar mandi umum. Pada masa 90-an belum semua rumah warga memiki kamar mandi di rumah.
Sabun colek pun masih jarang dipakai. Umumnya sabun cap telefon dipakai untuk menghasilkan busa ketika mencuci baju atau mencuci piring.
Begitu pun ketika mandi, sabun cair bahkan belum dibayangkan ada oleh warga kampung kami pada masa itu. Padahal sudah biasa dipakai di belahan bumi yang lain.
Sabun dan Tugas Karya 3 Dimensi dari Guru
Bagi anak-anak di kampung kami, biasanya yang duduk di bangku SD, sabun batangan mempunyai manfaat lain. Pada masa itu kami belum mengenal plastisin, bahan sintesis yang bisa dibentuk menjadi berbagai macam objek itu.
Guru sekolah kami pada masa itu mengenalkan kepada kami bahan lain. Sabun batangan cap telefon, berbentuk balok berwarna biru muda.
Bahan itu biasa kami pakai untuk menghasilkan berbagai bentuk hasta karya yang tak kalah cantiknya. Sabun batangan adalah bahan yang murah meriah untuk menghasilkan karya 3 dimensi bagi anak-anak sekolah dasar.
Tak jarang, tugas pekerjaan tangan atau hasta karya untuk penilaian di sekolah pada masa itu dihasilkan dari olah cipta dan karsa menggunakan bahan yang satu ini.
Cara membuatnya juga sederhana. Cukup menyediakan model atau objek yang akan ditiru, bahan sabun batangan secukupnya, dan pisau atau pahat-pahat kecil.