Adalah Abah yang dulunya pengusaha sukses dan kaya, tapi suatu ketika usahanya bangkrut hingga keluargan pun jatuh miskin. Akhirnya mereka tinggal di sebuah rumah sederhana di suatu desa.
Namun, kesulitan hidup itu mendorong seluruh anggota keluarga Abah berjuang lebih mandiri untuk dapat melanjutkan kehidupannya sehari-sehari. Abah menjadi tukang becak, Emak menjadi penjual opak dibantu anak-anaknya, Euis, Cemara, dan Agil.
Daya tahan yang membuat keluarga ini tetap bisa bangkit dan mengelola harapan meskipun telah jatuh miskin berasal dari hati mereka yang percaya bahwa harta yang paling berharga adalah keluarga.
Terima kasih, Cemara. Mejuah-juah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H