Semangat dan manfaat pelayanan menjadi berakar dan tidak mudah tercerabut apabila sesuai dengan budaya setempat. Pelayanan semestinya berangkat dari pengenalan akan pengetahuan lokal sehingga diterima oleh masyarakat setempat menjadi bagian integral diri dan komunitasnya.
Merayakan peringatan momen setelah 100 tahun sejak peristiwa itu, maka pada 18 April 1990 dilakukanlah peletakan batu pertama dan peresmian Taman Jubileum 100 Tahun GBKP di Sukamakmur, kecamatan Sibolangit. Tempat bagi pelaksanaan berbagai pelayanan berdimensi spiritual religius sekaligus rekreatif ini lebih dikenal dengan nama retreat center Sukamakmur.
Dengan kontur daerah lembah yang berlokasi di jejeren pegunungan Taman Nasional Bukit Barisan, menjadikan lokasi ini sangat asri dengan udaranya yang segar khas aroma hutan belantara. Lokasi ini juga dialiri aliran air sungai yang meskipun tidak besar, tapi membuat ketersediaan dan pasokan air sangat melimpah di tempat ini.
Hal ini tidak terlepas dari keberadaan Taman Nasional Bukit Barisan sebagai tulang punggung Sumatera, yang berperan penting sebagai sumber air dari sungai-sungai besar di pulau ini. Sungai Alas dan Batangtoru bermuara ke Samudra Hindia di pantai barat Sumatera.
Sementara itu sungai Indragiri, Batanghari, dan Musi bermuara ke Selat Malaka di pantai timur Sumatera. Ini adalah beberapa sungai besar di pulau Sumatera yang berhulu di Taman Nasional Bukit Barisan.
Sebagian aliran sungai lebih kecil di kawasan sekitar Bukit Barisan ini ada yang berhulu dari gunung api Sibayak (2.094 mdpl) dan gunung api Sinabung (2.451 mdpl) di Tanah Karo. Ini menjadikannya sebagai bahan air baku yang sangat kaya dengan mineral.
Tidak mengherankan, dengan jarak tempuh yang relatif dekat dari kota Medan dan sekitarnya, lokasi retraet center Sukamakmur menjadi salah satu pilihan yang paling tepat bagi keluarga untuk menikmati udara segar dalam kebersamaan pada saat akhir pekan. Di lokasi ini juga ada cottage dan penginapan dengan kapasitas serta tarif bervariasi, disewakan untuk masyarakat umum.