Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Inspirasi dari "Beca Online" Pedesaan

11 September 2021   12:33 Diperbarui: 11 September 2021   13:03 819
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beca bermotor "online" pedesaan (Dok. Pribadi)

Namun, ada yang menarik dan membedakan abang beca milenial pedesaan ini dengan awak aplikasi online di perkotaan yang umum kita temui. Percaya atau tidak, menurut pengakuan Markiano dan Gandi, tarif angkutan beca motor ini fleksibel, seikhlas dan senangnya penyewa.

"Lagipula mereka sudah bisa menimbang sendiri kelayakan dan kepatutan sewa sesuai dengan kebutuhan mereka, jauhnya jarak yang diperlukan untuk keperluannya itu, dan kemampuan mereka sendiri, Bang", kata Markiano.

Dalam sistem sosial masyarakat Karo sikap seperti ini, transaksi suka rela antara penyedia dan penerima jasa ini, disebut "asa meriah ukur." Artinya seikhlas dan serelanya dalam memberi dilandasi suka cita.

"Walau pun hanya sekadar 2 kg cabe akan kami antarakan ke pasar, Bang", kata Gandi menimpali. Dia sibuk mengatur posisi dua karung besar cabe penumpangnya yang akan dibawa ke pasar hari ini.

Mengangkut cabe petani dengan beca bermotor (Dok. Pribadi)
Mengangkut cabe petani dengan beca bermotor (Dok. Pribadi)

Keramahan penumpang beca motor (Dok. Pribadi)
Keramahan penumpang beca motor (Dok. Pribadi)

Sang penumpang beca motor ini pun tersenyum, sumringah dalam keramahan. Sikap-sikap seperti ini, keramahtamahan dan saling percaya, adalah modal sosial masyarakat desa yang sangat penting untuk tetap dilestarikan sekalipun zaman sudah modern.

Keunggulan cara hidup yang serba remote dan mobile di zaman modern tidak hanya ditentukan oleh "cari, temukan, klik, jemput, antar, bayar" dalam kecepatan yang diganjar dengan sejumlah tanda bintang.

Respons yang tepat sesuai kebutuhan meskipun dalam kemasan yang berbeda tidak mengurangi makna bahwa masyarakat desa pun hidup di dalam jaringan (online). 

Saat pandemi mengguncang kota-kota besar, nyatanya lebih banyak desa dan warganya yang relatif lebih bertahan dengan jaringannya sendiri.

Kisah ini hanyalah sedikit contoh bahwa dalam banyak hal, kehadiran sesuatu seperti beca motor a la pedesaan ini memang didorong oleh adanya kebutuhan dan permintaan dari masyarakat sendiri. Bila ada kesamaan nama dan tempat, itu karena kenyataan ini memang benar adanya.

Salam inspirasi, "tariiik, Baaang...".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun