Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Membuat "Petar-petar", Kreasi Mainan Anak dari Bambu

7 September 2021   00:13 Diperbarui: 8 September 2021   02:00 1167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebenarnya tidak ada batasan khusus jenis bambu yang bisa dijadikan bahan untuk membuat petar-petar ini. 

Namun, perhatian dan pengenalan akan jenis dan manfaat bambu tentu sangat bermanfaat dan menentukan ketepatan fungsi, daya tahan, dan kenyamanan saat memainkannya. 

Hal tersebut tentu bukanlah sesuatu yang menjadi perhatian kami saat membuatnya sendiri pada masa di mana kami masih duduk di bangku kelas 4 SD.

Kali ini saya menggunakan bahan untuk gagang dari jenis "buluh belin". Tekstur batang bambu jenis ini sangat padat.

Bahkan kalau usianya sudah tua, ditandai warna daging ruas bambu yang menghitam, maka semakin keras dan padatlah bambu itu tidak mudah untuk menebangnya. 

Bahan untuk gagang petar-petar dari jenis
Bahan untuk gagang petar-petar dari jenis "buluh belin" (Dok. Pribadi)

Bahkan terkadang besi parang bisa retak saat menebangnya, atau setidaknya berdenting saat parang beradu dengan bambu yang ditebang.

Sementara itu, untuk bahan tabungnya saya menggunakan bahan dari jenis bambu "buluh belangke." 

Jenis bambu yang satu ini ditandai dengan ciri bagian dalam rongga bambu yang sangat berkapur.

Bahan tabung petar-petar menggunakan jenis bambu
Bahan tabung petar-petar menggunakan jenis bambu "buluh belangke" (Dok. Pribadi)

Sebagaimana umumnya bambu, jenis bambu yang satu ini biasa digunakan untuk berbagai keperluan sehari-hari, baik untuk keperluan pertanian maupun keperluan biasa lainnya. Lagipula hanya bahan ini yang ada, dan saya tidak perlu repot mencarinya ke hutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun