"Tarr...tarr..."
Bunyi letusan seperti suara tembakan senjata mengejutkan kami begitu turun dari mobil.Â
Seorang adik sepupu saya menyambut kami dari dalam rumah sambil menggenggam erat senjata yang baru saja ditembakkannya.
Ia sumringah menyambut kedatangan kami. Hari ini kami berkunjung sekalian berziarah ke makam kakek dan nenek kami.
Tidak ada yang perlu dirisaukan. Senjata dari bambu itu jelas tidak akan mengancam keselamatan siapa pun, bahkan tak juga mengancam seekor semut pun. Senjata dari bambu itu dinamakan "petar-petar".
Huruf "e" dalam kata "petar" ini adalah e taling, sebagaimana dilafalkan dalam kata bebek.Â
Seperti halnya makna yang terkandung dalam kata ulang mobil-mobilan, yang maknanya adalah mobil mainan atau bukan mobil betulan, petar-petar adalah penghasil bunyi "tarr...tarr..." mainan.Â
Petar-petar bukan senjata betulan sehingga aman dimainkan oleh anak-anak.Â
Bukan saja aman, petar-petar bahkan adalah salah satu mainan favorit anak-anak kecil yang terbuat dari bambu pada masa saya bersekolah di desa asal ibu kami, desa Serdang namanya.Â
Kebetulan hari ini kami bersama ibu, bibi-bibi saudara ibu, bapak, dan para iparnya berkumpul untuk membantu membenahi ladang di belakang rumah paman. Kami juga membenahi sebuah gubuk dari bambu di belakang rumah paman.