Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Menabung Air Hujan, Memelihara Ikan Sambil Memberi Makan Tanaman

2 Juli 2021   15:49 Diperbarui: 3 Juli 2021   03:46 2100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terbayang derita yang bakal terjadi seandainya air menjadi langka. Manusia dan makhluk hidup lainnya tidak akan mampu bertahan hidup tanpa air. Ketersediaan air, khususnya air bersih, turut menentukan kualitas hidup manusia.

Kesengsaraan yang diakibatkan krisis air bersih tampak dalam gambaran kehidupan sehari-hari warga San Joaquin Valley, California, Amerika Serikat. 

Sebagaimana ditayangkan melalui film dokumenter produksi tahun 2017 yang berjudul "Water and Power: A California Heist", tempat itu nyaris berubah menjadi gurun. Air sudah nyaris hilang selama bertahun-tahun, setiap hari terasa hidup di musim kemarau.

Sudah barang tentu kita akan selalu melakukan penyesuaian, bahkan penyesuaian drastis dalam hidup yang senantiasa berubah dan melahirkan tantangan bahkan kesulitan-kesulitan baru yang cenderung makin ekstrem. 

Manusia beradaptasi dengan kekurangan air bersih, meskipun dalam proses adaptasi itu manusia tak jarang menjadi merasa asing dengan keadaan rumah atau tempat tinggalnya akibat kekurangan air. Perasaan seperti itu adalah suatu gejala psikologis yang disebut dengan solastalgia.

Beberapa orang di San Joaquin Valley mulai mengurangi luas kebunnya secara drastis, pakaian dipakai lebih lama, hingga mandi pun tidak bisa setiap hari. Semua itu disebabkan karena air bersih sudah sangat terbatas dan sulit didapatkan.

Meskipun di tempat tinggal kita situasinya belum seperti gambaran di San Joaquin Valley, tapi kita patut mewaspadai kemungkinan terjadinya kelangkaan air. 

Penyebabnya tidak lain karena biang terjadinya kelangkaan air sangat banyak dan berhubungan erat dengan perilaku manusia yang memandang air bukan sebagai sesuatu yang bisa habis pada suatu saat, hingga tidak merasa bersalah walapun sering menghambur-hamburkannya sadar atau tidak.

Membuat Kolam untuk Menabung Air Hujan

Salah satu hal sederhana dan paling mudah dilakukan sebagai bagian kesadaran kita tentang optimalisasi pemanfaatan sumber-sumber air adalah dengan menabung air hujan. Sekilas hal ini tampak sepele, tapi sebenarnya ada banyak sekali manfaat saat kita menampung air hujan.

Air hujan yang ditampung dapat dipergunakan untuk berbagai tujuan, dari pada membiarkannya mengalir begitu saja dan terbuang percuma saat tercurah ke bumi. Ini adalah sebuah pengalaman pribadi. Berikut ini liputannya.

Kita sebenarnya bisa menggunakan berbagai wadah yang bisa dibeli di pasaran untuk menampung air hujan. Apakah berupa tong besi atau plastik, ember, tangki air, dan sebagainya. 

Namun, kali ini saya lebih memilih membuat sebuah wadah berupa bak atau kolam kecil dengan menggali lobang di tanah dengan ukuran yang tidak terlalu besar dan dilapisi plastik.

Membuat kolam ikan sederhana untuk menampung air hujan | Dokumentasi Pribadi
Membuat kolam ikan sederhana untuk menampung air hujan | Dokumentasi Pribadi

Bahan-bahan yang diperlukan:

  1. Terpal plastik transparan berukuran 2x3 meter;
  2. Sisa potongan batu bata yang sudah tidak terpakai dengan berbagai ukuran;
  3. Sisa potongan sayuran yang cocok tumbuh di air, kali ini saya menggunakan tanaman kangkung;
  4. Bibit ikan nila atau ikan nila yang masih kecil. Bisa juga ikan nila yang sudah besar;
  5. Peralatan kerja yang dibutuhkan hanya cangkul.

Cara pembuatan:

Pertama, menggali lobang di tanah dengan ukuran panjang sekitar 2 meter, lebar 1, dan kedalaman sekitar 50 centi meter;

Kedua, tanah bekas galian ditumpuk di sekeliling bibir kolam secara merata sedemikian rupa hingga membentuk bedengan;

Ketiga, terpal plastik transparan dilipat dua sedemikian rupa sehingga cukup menutup lobang bekas galian secara sepenuhnya;

Keempat, ujung terpal plastik transparan di keempat sisi kolam ditimbun dengan tanah bekas galian hingga melekat kuat dan mampu menahan beban air saat akan diisi penuh ke dalamnya;

Kelima, sisa potongan batu bata ditata sedemikian rupa pada bedengan tanah bekas galian di tepi dinding kolam untuk menahan tanah bekas galian tidak meluruh ke dalam kolam. Susunan sisa potongan batu bata ini selain berfungsi menahan longsoran, juga ikut memperkuat terpal plastik transparan saat menahan beban, serta menambah estetika kolam sederhana yang menyatu dengan alam ini;

Keenam, setelah langkah di atas, kolam sederhana ini sudah bisa diisi air. Air yang diisikan ke dalamnya adalah air hujan yang sudah tertampung sebelumnya di dalam tong plastik yang berada di bawah pancuran talang air atap rumah. Kolam ini berada di luar ruangan, sehingga airnya masih akan terisi apabila hari hujan;

Ketujuh, setelah air terisi sesuai kebutuhan dan volume kolam, selanjutnya masukkan sisa potongan sayur kangkung ke dalam kolam. Potongan sayuran ini berfungsi sebagai peneduh dan tempat ikan nila nanti bertelur dan berkembang biak;

Setelah langkah di atas, maka bibit ikan nila bisa ditabur ke dalam kolam. Ikan nila adalah jenis ikan air tawar yang mampu hidup di air yang keruh. 

Untuk menjaga agar ikan tidak mati saat pemindahan, maka air dari kolam atau wadah pembiakan ikan nila sebelumnya turut diisikan ke dalam kolam, karena kondisi airnya yang sudah sesuai untuk daya dukung dan ketahanan hidup ikan. 

Lagi pula, karena sebagian besar air yang diisikan ke dalam kolam adalah hasil tampungan air hujan, bukan air ledeng, maka kondisinya sudah cukup sesuai dengan kondisi air dari kolam sebelum ikan dipindahkan.

Menabur bibit ikan nila ke dalam kolam tampungan air hujan | Dokumentasi Pribadi
Menabur bibit ikan nila ke dalam kolam tampungan air hujan | Dokumentasi Pribadi

Selain itu, jentik-jentik nyamuk yang ada dalam tong penampungan sebelumnya bisa juga menjadi makanan ikan. Untuk pakan ikan selanjutnya bisa juga menggunakan pelet apung yang bisa dibeli di toko penjual pakan ternak.

Manfaat Kolam Ikan yang Menggunakan Tampungan Air Hujan

Ada beberapa kegunaan praktis dari pemanfaatan kolam ikan yang menggunakan tampungan air hujan. Berikut ini beberapa di antaranya:

1. Air dari kolam ikan sangat bermanfaat ketika digunakan untuk menyiram tanaman. Kandungan nutrisi di dalamnya yang merupakan hasil buangan dari pencernaan ikan berguna untuk menyuburkan tanaman.

Dalam hal ini, karena kolam ikan ditempatkan dekat dengan tempat budi daya bunga dan tanaman hias lainnya maka pemanfatannya untuk menyirami tanaman menjadi lebih optimal.

2. Sisa-sisa dapur, berupa sisa-sisa nasi bisa dijadikan pakan untuk ikan nila. Selain itu sisa potongan sayuran yang cocok hidup di air, seperti kangkung, selada air, dan sebagainya bisa juga turut dibudidayakan di dalam kolam. 

Budidaya tumpang sari di dalam kolam itu, selain bermanfaat untuk mendukung kehidupan dan kembang biak ikan juga bisa mendukung keperluan sayuran di dapur terutama dalam keadaan darurat.

Jadi pada prinsipnya, kolam sederhana yang merupakan wadah tabungan air hujan ini bermanfaat untuk turut membantu agar tidak ada bahan sisa dari dapur rumah yang terbuang percuma.

3. Manfaat lainnya adalah terkait hiburan bagi jiwa. Sebuah bangku kecil yang ditempatkan dekat dengan kolam ikan ini, adalah pojok rumah yang cocok untuk membuang penat di ujung hari sesaat sepulang bekerja. Entah dari kantor atau ladang, mana kala kita bisa menikmati bunga-bunga yang tumbuh sambil memberi makan ikan.

Anak-anak juga bisa berlatih memancing ikan di kolam kecil ini. Sambil bercengkrama bersama keluarga, ikan nila siap panen hasil pancingan bisa diolah menjadi ikan nila goreng atau ikan bakar.

Bermain di tepi kolam ikan wadah tampungan air hujan | Dokumentasi Pribadi
Bermain di tepi kolam ikan wadah tampungan air hujan | Dokumentasi Pribadi

Kalau masih mau dikembangkan, kolam ini bisa dilengkapi dengan pompa penghasil air mancur yang bermanfaat memaksimalkan sirkulasi oksigen di dalam air kolam. Saat ini, kami baru menanami tanaman mint pada bedengan di sekitar tepian kolam.

Wasana Kata

Tidak sekadar mencegah terjadinya solastalgia mana kala air makin susah didapatkan nanti, dan semoga saja tidak. Kolam kecil ini adalah sebuah pojok hiburan bagi keluarga yang bisa menambahkan kedekatan, sekaligus juga memupuk rasa kesatuan hubungan dengan alam lingkungan sekitar rumah. Menabung hujan bisa membikin rumah semakin terasa sebagai ruang yang hidup.

Mejuah-juah. Salam lestari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun