Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Lantunan "Melati Suci" di Rakornas Kepegawaian Tahun 2021, Liputan dari Pulau Kahyangan

1 Juli 2021   14:36 Diperbarui: 1 Juli 2021   18:35 484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangyar YouTube Rakornas Kepegawaian 2021 (Dokpri)


Putih
Putih melati
Mekar di taman sari
Semerbak wangi penjuru bumi

*** 


"Melati Suci" yang diciptakan dan dipersembahakan khusus oleh Guruh Soekarnoputra kepada ibundanya, Fatmawati, yang juga ibu negara pertama Republik Indonesia. Lagu yang ditujukan bagi seorang ibu negara ini, membangkitkan imaji akan bayangan sosok ibu yang penuh dengan kasih sayang, ketulusan, sekaligus ketegaran.

Sebagaimana sejatinya semua ibu di mana saja, jasa dan pengorbanan mereka untuk anak-anak, keluarga, dan juga untuk negerinya, akan senantiasa harum mewangi, laksana melati nan suci.

Lagu "Melati Suci" ini diperdengarkan di jeda pemaparan materi oleh para nara sumber dalam pelaksanaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kepegawaian Tahun 2021. Ini adalah salah satu agenda akbar tahunan bidang manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN), yang bisa disebut sebagai lebarannya pengelola kepegawaian Republik Indonesia, dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN).

Rakornas Kepegawaian ini dilaksanakan dalam rangka memperkuat konsolidasi dalam pembinaan manajemen kepegawaian dengan seluruh Pejabat Pembina Kepegawaian dan membangun komitmen bersama BKN.

Pada Kamis, 1 Juli 2021, Rakornas Kepegawaian digelar secara hybrid, daring melalui zoom dan secara tatap muka, di Bali. Rakornas tahun ini adalah yang kedua kali dilaksanakan secara hybrid akibat pandemi Covid-19 yang berkepanjangan sejak tahun 2020 yang lalu.

Acara diawali dengan sambutan oleh Gubernur Bali, I Wayan Koster, dilanjutkan laporan pelaksanaan Rakornas oleh Kepala BKN, Bima Haria Wibisana. Rakornas ini dibuka secara resmi oleh Wakil Presiden RI, K.H. Ma'ruf Amin, yang juga merupakan Ketua Komite Pengarah dan Tim Reformasi Birokrasi Nasional Periode 2020-2024.

Tema Rakornas Kepegawaian tahun 2021 ini adalah "Transformasi Manajemen ASN Menuju ASN yang Dinamis." Menurut Gubernur Bali, pelaksanaan Rakornas di Pulau Bali yang berjuluk Pulau Dewata, Pulau Seribu Pura, dan Pulau Kahyangan, dipadupadankan dengan keasrian alam serta kebudayaan masyarakat Bali yang lestari semoga bisa memberikan vibrasi untuk menggaungkan pembangunan manajemen ASN yang dinamis.

Sebagaimana halnya dengan mulai bangkitnya dunia pariwisata di Bali setelah dihantam efek pandemi, ditandai tingkat hunian kamar hotel di Bali yang saat ini sudah mulai mencapai angka 15-35%, maka besar harapan agar rakornas di Bali ini bisa menghasilkan kebijakan yang signifikan dalam proses transformasi manajemen ASN di Indonesia.

ASN Sebagai Pelayan Publik dan Perekat NKRI

Wakil Presiden RI memberikan beberapa penekanan penting. Dalam arahannya, wakil presiden memberikan panduan kebijakan pemerintah pusat dalam mengaktualisasikan tema "Transformasi Manajemen ASN Menuju ASN yang Dinamis" ini.

Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan semakin menuntut lahirnya pelayanan publik yang prima, lincah, tangguh, sekaligus adaptif. Dinamika persaingan global dalam revolusi industri 4.0 menuntut hadirnya manajemen ASN yang profesional dan berdaya saing. ASN kini dituntut semakin adaptif, berkinerja tinggi, bersih, berdedikasi, memegang teguh nilai-nilai dasar dan kode etik sebagai aparatur pemerintah.

Dalam manajemen ASN kaitannya dengan agenda reformasi birokrasi dikelola melalui 3 aspek, yakni kualifikasi, kompetensi, dan kinerja ASN dalam membangun manajemen talenta nasional. Pemenuhan aspek kualifikasi itu, setidaknya sudah semakin ditingkatkan kualitasnya sejak pelaksanaan seleksi penerimaan ASN pada tahun 2018 yang lalu, dengan digitalisasi sistem rekrutmen melalui sistem Computer Assisted Test (CAT) dalam rangka memperoleh Calon ASN dengan kualifikasi terbaik.

Juga telah diperbaiki standar kompetensi ASN berbasis sistem merit. Pengawasan pengembangan kompetensi, mulai dari rekrutmen sampai pensiun, didukung asesmen data center BKN yang kuat. Dengan kata lain, pengelolaan kinerja dalam manajemen ASN kini menjadi hal yang semakin fundamental.

Ketiga aspek itu perlu dikelola dengan baik melalui Sistem Informasi Kepegawaian Nasional (SIMPEGNAS) dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan bidang kepegawaian. Hal itu merupakan salah satu bukti nyata transformasi manajemen ASN.

Selanjutnya, penyederhanaan birokrasi sebagai sebuah strategi menuju transformasi manajemen ASN menuju ASN yang dinamis, sesuai arahan presiden meliputi 3 aspek, yakni transparansi dan manajemen organisasi, manajemen kinerja, serta transformasi jabatan. Pelaksanaan proses itu tentu menuntut adanya kehati-hatian, efisiensi, tranparansi, dan berkeadilan.

Transformasi ini tentu diniatkan tanpa merugikan karir ASN yang terdampak penataan dan penyederhanaan birokrasi. Oleh sebab itu, reformasi birokrasi tidak hanya sekadar dokumentasi aspek teknis, tapi juga menyentuh paradigma yang melahirkan pola pikir dan budaya kerja organisasi pemerintah.

Indikator implementasinya dinilai dari meningkatnya kesadaran ASN terhadap eksistensi dan fungsinya sebagai pelayan publik dan perekat NKRI. Untuk percepatan pencapaian tujuan pembangunan manajemen talenta nasional, serta mendukung reformasi birokrasi maka salah satu arah kebijakan adalah mewujudkan adanya fleksibiltas dalam mobilitas ASN sesuai kebutuhan pemerintah daerah.

Tidak lupa, wapres juga mengharapkan agar ASN seluruh Indonesia yang ada di kementerian/ lembaga dan pemerintah daerah agar menjadi pelopor dan teladan dalam kepatuhan terhadap penerapan protokokol kesehatan serta kesuksesan vaksinasi di seluruh wilayah Indonesia.

Wasana Kata

Mewujudkan transformasi manajemen ASN menuju ASN yang dinamis dalam menjawab tuntutan perubahan zaman dan kebutuhan akan tersedianya pelayanan publik yang semakin berkualitas, maka mekanisme kerja aparatur saat ini juga dituntut semakin lincah dan fleksibel. Kata kunci dan satu-satunya pilihan yang tersedia bagi para aparatur pemerintah, abdi negara dan abdi masyarakat, adalah dengan cara meningkatkan kompetensi.

Pola mutasi ASN juga tidak lagi sekadar vertikal dan horizontal, tapi lebih condong ke pola diagonal. Kapanpun, ASN harus siap berpindah dari rumpun jabatan struktural ke jabatan fungsional mapun sebaliknya, sesuai dengan tuntutan perubahan dan perkembangan pelayanan publik yang semakin dinamis.

Bila demikian adanya, maka putih melati akan senantiasa mekar di taman sari, harum mewangi, bagi Indonesia. Harapan dalam senandung melati suci dari Pulau Kahyangan, Bali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun