Selanjutnya, potongan yang telah tersusun dicat atau dilapisi dengan politur atau vernis. Kali ini giliran si adek yang mengecat.
Namanya juga hobi, jangan terpaksa. Kalau mau hasil kerja yang sempurna tentu dikerjakan oleh tukang profesional. Ini adalah untuk hiburan, jadi setiap orang perlu merasa senang.
Ternyata, hasil kerja bersama ini lumayan juga. Kekurangan sedikit di sana sini bisa kok kita poles lagi. Hisan bunga ini rencananya akan kami pakai untuk melengkapi gerbang taman di rumah yang juga kreasi dari bahan sisa.Â
2. Merekondisi rak lapuk menjadi rak bunga
Sudah biasa kita lihat, kalau barang-barang tua yang sangat berkesan bagi kita akan tetap kita simpan sekalipun sudah reot.
Terkadang, kita bingung sendiri saat bersih-bersih rumah, karena mendapati diri kita sebagai penyimpan hal-hal yang sering kali kalau dipikir-pikir tak masuk akal.
Barang reot yang nyaris tak berguna pun kita simpan mungkin karena begitu berkesannya. Itu bisa saja perabot rumah kita pada masa-masa awal berumah tangga. Hehe.
Memang tidak semua orang bertabiat seperti itu. Tapi tunggu dulu! Tidak semua kebiasaan suka menimbun barang-barang lapuk itu tidak berguna.
Ini salah satu contohnya. Kami memiliki sebuah rak televisi, yang sudah ada sejak saya masih duduk di bangku SMP pada 26 tahun yang lalu. Warbiasah...
Kalau bukan karena bagusnya kualitas material barang-barang tempo dulu, mungkin itu akibat pandainya ibu kami merawat segala sesuatu di rumah, sehingga bisa bertahan selama itu.