Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Kreasi Cinta Keluarga Memberi Arti Baru bagi Barang Bekas

26 Mei 2021   23:09 Diperbarui: 26 Mei 2021   23:14 658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiasan dari sisa potongan kayu (Dokpri)

Memilah potongan kayu (Dokpri)
Memilah potongan kayu (Dokpri)
Membersihkan permukaan potongan kayu (Dokpri)
Membersihkan permukaan potongan kayu (Dokpri)
Setelah itu, saya membentuk potongan papan yang telah dihaluskan mengikuti pola kelopak bunga. Tentu saja bagian ini agak sulit bagi anak-anak, karena mereka belum terlalu terbiasa memaku dan menggergaji.

Selanjutnya, potongan yang telah tersusun dicat atau dilapisi dengan politur atau vernis. Kali ini giliran si adek yang mengecat.

Mengecat susunan potongan kayu (Dokpri)
Mengecat susunan potongan kayu (Dokpri)
Jangan terpaku dengan tuntutan bahwa hasilnya harus begini atau begitu. Biarkan saja setiap anak berkreasi dengan kemampuan yang mereka punya, orang tua hanya perlu mengarahkan atau memberi petunjuk sesekali.

Namanya juga hobi, jangan terpaksa. Kalau mau hasil kerja yang sempurna tentu dikerjakan oleh tukang profesional. Ini adalah untuk hiburan, jadi setiap orang perlu merasa senang.

Ternyata, hasil kerja bersama ini lumayan juga. Kekurangan sedikit di sana sini bisa kok kita poles lagi. Hisan bunga ini rencananya akan kami pakai untuk melengkapi gerbang taman di rumah yang juga kreasi dari bahan sisa. 

Kreasi hiasan dari sisa potongan kayu (Dokpri)
Kreasi hiasan dari sisa potongan kayu (Dokpri)
Kreasi hiasan dari sisa potongan kayu (Dokpri)
Kreasi hiasan dari sisa potongan kayu (Dokpri)
Gerbang taman rumah dari bambu sisa (Dokpri)
Gerbang taman rumah dari bambu sisa (Dokpri)

2. Merekondisi rak lapuk menjadi rak bunga

Sudah biasa kita lihat, kalau barang-barang tua yang sangat berkesan bagi kita akan tetap kita simpan sekalipun sudah reot.
Terkadang, kita bingung sendiri saat bersih-bersih rumah, karena mendapati diri kita sebagai penyimpan hal-hal yang sering kali kalau dipikir-pikir tak masuk akal.

Barang reot yang nyaris tak berguna pun kita simpan mungkin karena begitu berkesannya. Itu bisa saja perabot rumah kita pada masa-masa awal berumah tangga. Hehe.

Memang tidak semua orang bertabiat seperti itu. Tapi tunggu dulu! Tidak semua kebiasaan suka menimbun barang-barang lapuk itu tidak berguna.

Ini salah satu contohnya. Kami memiliki sebuah rak televisi, yang sudah ada sejak saya masih duduk di bangku SMP pada 26 tahun yang lalu. Warbiasah...

Kalau bukan karena bagusnya kualitas material barang-barang tempo dulu, mungkin itu akibat pandainya ibu kami merawat segala sesuatu di rumah, sehingga bisa bertahan selama itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun