Wasana Kata
Saya baru menyadari fakta unik dan menarik tentang segarantung dalam hubungannya dengan candi Borobudur sebagai pusat musik dunia dari tulisan berjudul "Mengenal 'Relief Musik' Candi Borobudur Sebagai Perdamaian Dunia", yang ditulis oleh kompasianer Hana Marita Sofianti.
Berbekal hal itu, saya juga meminta bantuan dari seorang kompasianer lainnya dengan akun Ruang Berbagi (Romo Bobby) untuk berbagi beberapa referensi soal candi Borobudur. Selain itu, saya baru merampungkan tulisan ini pada hari ini, tepat 5 hari saya bersama keluarga "menghabiskan" liburan di atas ketinggian alam pegunungan Tanah Karo di Kacinambun Highland, salah satu primadona pariwisata baru di Tanah Karo.
Mengapa hal ini perlu saya sampaikan sebagai penutup? Bila dulu pada tahun 2012 saya luput melihat fakta adanya relief 60 jenis alat musik yang terpahat di dinding candi Borobudur saat berwisata ke sana, itu karena perjalanan wisata itu berlalu dalam ketergesa-gesaan.
Ternyata berbekal perhatian bersama atas sesuatu hal, dan dilakukan dalam ritme hidup yang melambat saat berwisata, kita bisa menemukan kaitan yang menarik antara kekayaan budaya kita sendiri dengan budaya masyarakat di tempat lain. Hal ini lagi-lagi membuktikan bahwa tidak ada alasan untuk kita tidak bersaudara.
Walaupun mungkin nanti tidak menang mengikuti blog competition ini, saya sudah cukup senang bisa menyelesaikan tulisan ini. Lebih senang lagi apabila menang, karena hidup yang melambat selama 5 hari di alam pegunungan Tanah Karo yang berundak-undak menyerupai candi ini, akan diganjar dengan travelling ke Borobudur selama 5 hari.
Dan bila itu terjadi, saya berjanji akan belajar lebih banyak lagi dari 200 relief yang berada di 40 panil pada dinding Candi Borobudur. Dari sana mungkin saya akan menemukan lebih banyak lagi hal-hal yang selama ini tidak saya ketahui tentang budaya Karo sendiri.
Berikut ini saya sertakan sebuah utas YouTube dari lagu Karo yang diiringi alunan alat musik tradisional Karo. Mejuah-juah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H