Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

"What's Up?" Transformasi Homo Sapiens Menjadi Homo Sensorium dalam Lagu

30 Maret 2021   13:02 Diperbarui: 31 Maret 2021   14:23 1488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

What's up dibawakan oleh sebuah band rock alternatif dari San Francisco, California, bernama 4 Non Blondes. Band ini aktif dari tahun 1989 hingga 1994. Lagu ini merupakan bagian dari album yang bertajuk "Bigger, Better, Faster, More!" yang diluncurkan pada tahun 1992, dan merupakan lagu single utama grup band ini.

"Bigger, Better, Faster, More!" merupakan album pertama dan satu-satunya dari 4 Non Blondes. Bertengger selama 59 minggu di daftar Billboard 200 dan telah terjual sebanyak 1,5 juta salinan sejak tahun 1992 hingga 1994.

Pada awalnya seluruh personel grup band ini adalah wanita, Linda Perry sebagai vokalis, Christa Hillhouse sebagai pemain gitar bass, Shaunna Hall sebagai pemain gitar, dan Wanda Day sebagai pemain drum, yang kemudian digantikan oleh Dawn Richardson. Kemudian Shaunna Hallwas juga digantikan oleh Roger Rocha sebagai gitaris. Sang vokalis, Linda Perry, keluar dari band pada 1994, lalu band ini pun bubar.


Ada apa? Apa yang sedang terjadi? Setelah 25 Tahun

Menarik untuk mencermati sebuah bagian dari lirik lagu "What's up" berikut ini:

25 years and my life is still
Tryin' to get up that great big hill of hope
For a destination

Setelah 25 tahun, saya masih berusaha bangkit mendaki bukit tinggi harapan, demi sebuah tujuan. Atau bisa diartikan, sudah 25 tahun dan aku masih saja mencoba mencari arti tujuan hidup.

Linda Perry, seolah memiliki visi jangka panjang saat menuliskan lagu ini, terkait dengan kemanusiaan dan tantangannya dalam keberagaman yang takkunjung usai. Isu yang masih aktual hingga kini, bahkan lama setelah band itu bubar.

Jika titik berangkatnya dihitung dari sejak band terbentuk pada 1989, maka 25 tahun setelahnya adalah tahun 2014. Sedangkan bila dihitung sejak lagu dirilis pada 1992, maka 25 tahun setelahnya adalah tahun 2017.

Dalam dunia perencanaan, 25 tahun adalah sebuah waktu perencanaan jangka panjang. Apa yang menjadi target rencana bisa saja tercapai sama persis sebagai suatu realisasi, terealisasi sebagian, atau juga tidak tercapai sama sekali. Bagaimana pun, perencanaan memang bukanlah kenyataan.

Tidak persis terjadi pada 2014 atau pun 2017, tapi ada sebuah hubungan yang menarik antara lirik lagu ini dengan arah kecendrungan manusia modern dalam memaknai sekaligus menikmati kemanusiaan, sebagaimana sebuah tayangan drama televisi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun