Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

"Ode to My Family," Lagu Pujian untuk Keluarga dan Mereka yang Peduli

10 Maret 2021   17:21 Diperbarui: 10 Maret 2021   22:30 9261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: creativefabrica.com

Ode, bila merujuk ke KBBI berarti sajak lirik untuk menyatakan pujian terhadap seseorang, benda, peristiwa yang dimuliakan, dan sebagainya. Sementara itu, dikutip dari Wikipedia, ode yang asal katanya adalah dari bahasa Yunani kuno, adalah jenis puisi terstruktur yang memuji dan memuliakan suatu peristiwa atau individu, menggambarkan alam secara intelektual dan emosional.

Ode berisikan semangat pujian dalam nada agung dan tema serius, dan syair dengan gaya panjang lebar, bahasa yang tertib, tulus, imajinatif, dan intelektual. Sasaran pujian ini biasanya adalah pahlawan atau tokoh besar suatu bangsa.

Sudah umum kita ketahui bersama sebuah rumusan inspiratif yang memformulakan keluarga sebagai hasil penjumlahan antara rumah dan cinta. Rumah + cinta = keluarga, house + love = home.

Sumber: creativefabrica.com
Sumber: creativefabrica.com
Barangkali dengan formula ini menjadi lebih mudah untuk dipahami, bahwa hanya dalam rumah yang penuh dengan cinta, penghuninya akan mampu berkata, "Rumahku adalah istanaku." Keluarga sebagai penghuni rumah, terdiri atas baik ayah, ibu, anak-anak, dan anggota keluarga lainnya.

Umum juga kita ketahui bahwa bagi setiap anak, ayah dan ibu mereka atau orang tuanya adalah pahlawan bagi mereka. Maka, taksalah bila alamat nyanyian pujian pertama kali ditujukan oleh seseorang bagi keluarganya sendiri, yang telah melindungi dan menjaga kehidupannya sejak kecil dengan penuh cinta.

Pujian yang Agung Lahir dari Kenangan Masa Kecil yang Baik

Sudah biasa dan umum diketahui bahwa hidup tidak melulu soal yang baik-baik saja. Tidak ada orang sehat yang tidak menginginkan berbagai kebaikan terjadi pada dirinya, tapi sebaliknya pada kenyataannya justru berbagai keburukan yang datang menimpa di tengah harapan kita kepada hadirnya berbagai kebaikan.

Lalu tidak mengherankan juga, mengapa dalam kitab suci pun, hal-hal yang buruk turut dimuat tertulis di dalamnya, dan dipakai sebagai bahan pengajaran. Kita bisa juga memetik hikmah dari berbagai hal dan peristiwa tidak diinginkan yang menimpa kita.

Namun, mudah untuk memahami bahwa sebuah pujian yang agung lahir dari perbendaharaan hati yang baik pula. Dan lebih mudah memahami bahwa perbendaharaan hati yang baik lahir dari anak-anak yang tumbuh besar di tengah-tengah keluarga yang penuh dengan kehangatan.

Kenyataan seperti itulah yang mengilhami lahirnya sebuah lagu yang berjudul "Ode To My Family," sebuah pujian bagi keluarga. Lagu ini dirilis pada tahun 1994, dan dibawakan oleh sebuah band rock alternatif dari Irlandia bernama The Cranberries.

Lagu ini merupakan bagian dari album The Cranberries bertajuk "No Need To Argue" pada tahun 1994. Lirik lagu bercerita tentang masa kecil sang vokalis, Dolores O'Riordan, yang juga merupakan pencipta lagu, ditulisnya bersama dengan Noel Anthony Hogan.

Dilansir dari genius.com, dalam sebuah wawancara dengan Los Angeles Times, Dolores menjelaskan bahwa sejak masa kecilnya dia merasakan betapa pentingnya arti keluarga.

Katanya, "Arti penting keluarga mungkin juga akan menarik bagi orang-orang yang sudah 'jauh' meninggalkan rumah, yang menyadari bahwa masa muda sudah lama berlalu, dan tak akan pernah bisa diulang kembali. Lalu, tiba-tiba kamu mengingat dan ingin menghargai semua hal yang telah dilakukan oleh orang tuamu kepadamu, sekalipun pada masa mudamu dulu kamu tidak memihak mereka. Kemudian, saat kamu semakin menua kamu menyadari bagaimana kerennya mereka, dan bagaimana manisnya masa kecilmu."

Dolores menjelaskan bagaimana kehidupan masa kecilnya berpengaruh dalam ia menciptakan lagu. Menurutnya masa kecil yang manis bersama enam saudaranya yang lain (sebelumnya dia sembilan bersaudara, tapi dua orang meninggal dunia), tumbuh dalam keluarga yang penuh dengan kehangatan, di sebuah rumah dengan dua kamar tidur, dan sebuah dapur hingga ia berusia tujuh tahun.

Ketika ia berusia tujuh tahun rumahnya terbakar. Satu hal yang sangat ia ingat pada masa kecilnya adalah suasana penuh kebahagiaan dalam sebuah momen yang sangat penting, yakni momen makan malam. Setiap hari dia bersama keluarganya menghadapi meja makan malam yang penuh kebahagiaan, memakai pakaian bersih setiap pagi saat akan berangkat sekolah, dan tempat tidur yang penuh kehangatan.

Mereka sekeluarga juga hidup jauh dari sikap materialisme. Bahkan masa kecilnya bersama keluarga bisa dibilang penuh dengan spiritualitas.

Setiap malam, meskipun menurutnya sedikit terasa aneh pada masa kecilnya, ayahnya biasanya mengucapkan doa rosario. Ayahnya mengajak mereka berlutut di lantai selama setengah jam dan mengucapkan salam Maria.

Menurutnya itu adalah suatu masa kecil yang romantis dari sebuah keluarga Irlandia. Sebuah momen yang sangat indah.

Saat dirilis pada November 1994 "Ode to My Family" menjadi hit di Oceania dan di sebagian negara Eropa. Lagu ini memuncaki tangga lagu pada peringkat pertama di Islandia, serta peringkat empat di Prancis, dan peringkat lima di Australia. Lagu versi akustiknya dirilis pada tahun 2017 sebagai bagian dari album Something Else.

Lagu yang ditulis dalam tangga nada birama 4/4 dengan kunci D mayor ini dinyanyikan dengan tempo 100 ketukan per menit. Menggunakan kunci atau chord yang simpel, ode atau pujian bagi keluarga ini menggambarkan hidup sederhana dengan masa kecil yang bahagia dari Dolores. Ditulis sebagai sebuah persembahan untuk mensyukuri hidupnya, yang tentu saja juga berkat dukungan keluarganya.

Sehari setelah hari musik nasional yang diperingati pada Selasa, 9 Maret 2021 yang lalu, kiranya tak salah menyelipkan sebuah lagu indah dengan lirik sederhana, tapi dengan makna mendalam ini sebagai sebuah persembahan tulus. Mari bernyanyi bersama keluarga tercinta. Selamat menjelang liburan, hai orang-orang baik.

Understand the things I say
Don't turn away from me
Cause I've spent half my life out there
You wouldn't disagree

Do you see me, do you see?
Do you like me
Do you like me standing there?
Do you notice, do you know
Do you see me, do you see me?
Does anyone care?

Unhappiness where's when I was young
And we didn't give a damn
Cause we were raised
To see life as fun and take it if we can
My mother, my mother
She'd hold me
She'd hold me when I was out there
My father, my father
He liked me, well he liked me
Does anyone care?

Understand what I've become
It wasn't my design
And people everywhere think
Something better than I am

But I miss you, I miss
Cause I liked it
Cause I liked it
When I was out there
Do you know this, do you know
You did not find me
You did not find
Does anyone care?

Unhappiness where's when I was young
And we didn't give a damn
Cause we were raised
To see life as fun and take it if we can
My mother, my mother
She'd hold me
She'd hold me when I was out there
My father, my father
He liked me, well he liked me
Does anyone care?

Does anyone care?
Does anyone care?
Does anyone care?
Does anyone care?
Does anyone care?
Does anyone care?
Does anyone care?
Does anyone care?
Does anyone care?

Rujukan:

genius.com

www.azlyrics.com

wikipedia.org

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun