Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ibadah Malam Bersama Agni

7 Maret 2021   21:02 Diperbarui: 7 Maret 2021   21:05 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malam telah turun menyelimuti mayapada
Sore tadi, bentala habis-habisan dihantam butiran hujan
Pada agni kuharapkan kehangatan

Hangat kudamba, kugantang juga asapnya
Lamat-lamat teruntai doa, mengalir begitu saja

Hampir setahun sudah, kidung dan doa-doa mengalir dari rumah saja
Entah, sudah seperti apa gedung gereja
Bayangku merayap bersama asap, merambat dari sela-sela lubang gubuk
Sebagian lubang menganga, sebagian lagi retak menunggu lapuknya

Siapakah aku ini, Tuhan?
Hidupku penuh lumpur dosa
Bila sore tadi hujan turun, diselingi guntur bersahutan
Malam ini dingin berembun
Langit basah di atasku, masih saja terpisah dengan lantai gubuk yang beratapkan seng
Masih syukur, aku tidak basah kuyup

Sesaat lagi, suara kodok akan mengantarkanku ke peraduan
Selimut tanda tanya juga akan hilang lenyap ditelan rasa kantuk
Siapakah aku ini, Tuhan?

Tanya pun kan hilang
Meskipun jawaban masih saja kutimbang
Semuanya hilang lenyap, ditelan bara api dalam padam menjelang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun