Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kaleidoskop Perasaan

21 Desember 2020   19:07 Diperbarui: 21 Desember 2020   19:15 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Wictor Cardoso from Pexels

Maharani menuntut ketabahan
Perkara senandika tak terperikan
Momentum jadi sandaran
Sekali hilang, selamanya sekadar angan

Hidup bak di gurun
Bertahan tanpa dukungan
Nirdaya pun keahlian
Tiada daya saing kehidupan

Nayanika tak selamanya syahda
Berhenti jua tiada guna

Nirmala setitik bagi kampung halaman
Selalu indah di dalam batin
Amerta dalam perubahan

Catatan:

Mangata: bayangan bulan di air yang terbentuk seperti jalan
Pelasuh: pemalas
Ganting: lekat
Garung: raungan
Eufoni: kombinasi bunyi yang enak untuk didengar
Maharani: permaisuri, ratu
Senandika: suara batin
Nayanika: mata yang indah dan memancarkan daya tarik
Syahda: elok, cantik
Nirmala: tanpa cacat, sempurna, bersih suci tak bernoda
Amerta: tidak mati, tidak terlupakan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun