Pada acara rakornas dimaksud, dilakukan juga peluncuran aplikasi layanan kepegawaian, Sistem Informasi ASN (SI-ASN), yang terintegrasi secara nasional. Penjelasan atas aplikasi ini dielaborasi secara komprehensif oleh deputi Sistem Informasi Kepegawaian (SINKA) BKN, Bapak Suharmen.
Pertanyaan kritis atas upaya membangun digitalisasi manajemen ASN ini adalah, bagaimana masa depannya perlu diantisipasi sedini mungkin untuk menghindari dampak-dampak buruknya, bila ternyata aplikasi sekelas Google saja bisa down?
Pembangunan digital tampaknya memang menjadi sebuah keniscayaan, setidaknya sejak sekarang hingga seterusnya ke masa depan.
Namun, tetap menjadi penting direnungkan melalui sebuh refleksi mendalam, bahwa perkembangan massif teknologi dan digitalisasi ternyata membawa serta bahaya dehumanisasi di dalamnya. Semoga kesuksesan masa depan tidak hanya diukur dan tersaji semata dalam susunan miliaran bilangan binner, 0 dan 1, yang hadir berkelanjutan dan nyaris tanpa rasa. Semoga menjadi perenungan bersama. (TT)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H