Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bersua Agni di Kelam Malam

11 Desember 2020   22:41 Diperbarui: 12 Desember 2020   13:25 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malam makin larut
Langit berselimut kabut
Tiada bintang, tiada bulan
Hening, sunyi sepi

Sang bayu berbisik lirih
Apa kabarmu, kawanku!
Lidah kelu, tiada kata tertaja
Diam, membisu

Gemerisik dedaunan bersila selisik
Cengkrama alam di antara bisik-bisik
Misterius, mencurigai raga terjaga
Ada apa gerangan, tuan tampak masygul? 

Tiada apa, wahai daun budiman
Daku menafakurkan tala loka sahaja
Adakah semesta lagi mengibul?
Mufakat alam membuatku terhunjam kelam

Siapa nyana insan manusia bersua agni
Satu-satunya pembeda daku dan dikau
Dimana hening, sunyi sepi, diam membisu
Picu menyulut agni, menyala di mana suka

Teruskan sila selisikmu
Wahai daun pahatan alam
Semesta mungkin tak jua mengibul
Hanya manusia sahaja masygul
Ditelan malam tanpa bulan, tanpa bintang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun