Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menjalin Indonesia dari Titik Nol "Barus" dalam Balutan Sumpah Pemuda

28 Oktober 2020   10:27 Diperbarui: 19 Desember 2020   12:36 590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Jokowi meresmikan tugu Titik Nol Islam Nusantara di Barus | Sumber: hidayatullah.com

Pada abad ke-13, kerajaan Haru terkenal sangat kuat, hingga ditaklukkan oleh kerajaan Samudra Pasai. Sudah pula masuk pengaruh agama Islam dan bahasa Melayu. Adalah kesultanan Serdang, yang sampai dengan sultannya yang ke-14 mempunyai hubungan dengan Aceh. Setelah itu, kesultanan hanya menjadi lembaga adat, dalam sistem pemerintahan republik.

Wasana Kata

Dari penjelasan di atas, sudah jelas terlihat dari sejarahnya, bahwa salah satu bahasa yang memiliki modal menjadi bahasa persatuan Indonesia adalah bahasa Melayu. Bahasa persatuan kita adalah bahasa Melayu yang kemudian diberi nama baru bahasa Indonesia.

Tema bulan bahasa 2020 ini adalah "Berbahasa untuk Indonesia Sehat". Ini berhubungan dengan pemahaman bahwa berbahasa bisa menyehatkan. Saling memahami lewat bahasa dapat mendukung penanganan masalah-masalah kesehatan, termasuk penanganan covid-19.

Bahasa Indonesia yang tumbuh dari bahasa Melayu telah berkembang melampaui zaman. Bahasa daerah dan bahasa asing termasuk yang menjadi sumber pertumbuhannya.

Pada 28 Oktober 2020 ini, menjadi permenungan bagi kita tentang bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, pada momen Hari Sumpah Pemuda. Revitalisasi aspek kebahasaan, dari sejarah keberhasilan bahasa Melayu sebagai pengantar dakwah agama Islam di Barus Sumatera Utara, bukan dengan maksud membeda-bedakan suku dan agama tertentu.

Namun, turut mendorong pemahaman tentang pentingnya revitalisasi dan pelestarian bahasa daerah, termasuk mengembalikan arti penting nilai bahasa Melayu, sebagai bagian dari aset Republik Indonesia.

Memuliakan bahasa memajukan bangsa
Bahasa daerah itu pasti, bahasa Indonesia itu wajib, dan bahasa asing itu perlu
Utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah, pelajari bahasa asing
Ubah slogan menjadi tindakan, mari gunakan bahasa Indonesia
Rupawan karena bahasa, tiada cela berbahasa Indonesia

Referensi: 1, 2, 3, 4, 5, 6

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun