Mengingat batas akhir penyampaian karya dalam rangka perlombaan adalah pada tanggal 15 November 2020, maka dirasa penting untuk melakukan perjumpaan dengan para peserta maupun khalayak secara umum, meskipun tentu saja secara virtual. Disepakatilah untuk melakukan kegiatan webinar bertajuk "Kiat dan Tips Menulis 'Sura Sura Karo', Suarakan Cita-Citamu untuk Tanah Karo yang Lebih Baik", yang terbuka untuk umum dan gratis.
Kegiatan ini diniatkan lebih dari sekadar menyampaikan hal-hal teknis lainnya terkait perlombaan, tapi juga untuk berbagi tentang kiat dan trik dalam menulis sebagai tambahan bentuk pengabdian KBS 98/01 bersama Sura Sura Karo kepada peserta lomba dan masyarakat secara umum, yang menaruh minat dan perhatian dalam bidang literasi dan tulis menulis. Narasumbernya adalah mereka yang menekuni dunia literasi dan bidang tulis menulis dari berbagai aliran dan minat.
Narasumber yang pertama adalah Herison Surbakti, M.M., M.T, seorang dosen dan peneliti. Berikutnya adalah Esra Ginting, SST, MBA, seorang abdi negara yang bertugas di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kupang dan juga seorang penulis. Mereka berdua teman saya satu alumni dari KBS 98/01.
Satu hal yang membuat saya juga terharu adalah permintaan dari kawan saya Indra. Beberapa hari sebelum tanggal pelaksanaan webinar yang disepakati, dia meminta kesediaanku untuk turut menjadi narasumber ketiga pada acara dimaksud.
Bukan apa-apa, aku yang hanya memiliki pengalaman publikai tulisan melalui blog Kompasiana, bukanlah seorang penulis atau ahli dalam bidang tulis-menulis. Namun, begitulah hikmah kebersamaan dalam hidup yang digerakkan oleh rasa saling pengertian dan kerinduan untuk turut berbagi, meskipun melalui hal-hal yang kecil. Ya Tuhan, batinku, aku hanya seorang penulis receh.
Indra membesarkan hatiku. Katanya, bagaimanapun pengalaman menulis di blog akan juga bermanfaat bagi segmen penulis pemula atau calon penulis, baik yang akan mengikuti lomba, maupun yang berminat untuk menekuni bidang tulis menulis.
Taktega menolak tawaran temanku yang mencintai kampung halaman kami ini, maka aku pun memberanikan diri menerima tawarannya. O ya, sekadar tambahan informasi, bahwa peserta yang mendaftar dalam acara webinar ini dari hasil identifikasi Indra, bukan main-main.
Mereka adalah generasi milenials, yang sebagiannya adalah mahasiswa, diaspora Karo yang saat ini berdomisili di berbagai tempat. Ada yang kuliah di Moskow, Rusia. Sebagian lagi kuliah di berbagai perguruan tinggi di Jawa.
Selain itu ada juga profesional dan akademisi yang sudah berpengalaman mengelola dan menulis jurnal ilmiah. Ada juga ibu rumah tangga yang hobi membaca dan penggiat literasi pada dunia anak. Selanjutnya diaspora Karo yang saat ini berdomisili dan bekerja di pulau Dewata, Bali. Termasuk juga rekan Kompasianer yang tinggal di Jawa dan Manggarai, NTT.Â
Tidak semua peserta adalah orang-orang Karo. Namun, itu malah baik menurut kami, sebab akan semakin memperkaya warna diskusi dan aneka gagasan yang bisa tercetus dari lomba. Ada rasa haru, ternyata masih banyak generasi muda, tidak saja orang Karo, yang menaruh minat dan perhatian terhadap perkembangan dan kemajuan kampung halaman, Tanah Karo.
Dari 39 orang yang mendaftar, dan 38 orang memastikan akan mengikuti acara, pada hari pelaksanaannya yang hadir memang hanya 24 orang. Namun, itu sudah cukup membanggakan bagi kami sebagai pelaksana. Jumlah yang ideal bagi sebuah kelas menulis.