Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Planet of the Apes", Perihal Kemanusiaan dan Kecerdasan Manusia

16 Oktober 2020   15:01 Diperbarui: 16 Oktober 2020   21:42 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kehidupan bangsa-bangsa di dunia, diwarani oleh kiprah orang-orang dengan sisi gelap dan sisi baiknya masing-masing. Siapakah pemilik sejarah? Ada yang bilang, bahwa yang dikatakan sebagai sejarah adalah hasil pembingkaian cerita oleh mereka yang berkuasa.

Dalam sudut pandang demikian, maka setiap rezim berganti, maka berubah jugalah sejarah yang diyakini dan disebarluaskan sebagai kebenaran. Bahkan, kini semakin sulit mengetahui sejarah yang sesungguhnya, di tengah kemunculan para revisionis yang membuat sejarah menurut versinya sendiri dengan dukungan penyalahgunaan teknologi informasi.

Kita sebenarnya tidak perlu terjebak dalam perdebatan tanpa ujung tentang asal-usul kita, sekalipun itu penting. Oleh karena yang terutama di antara yang penting sepertinya adalah, bagaimana kita menjalani hari ini, dalam waktu yang selalu berjalan dan berganti, sambil berusaha menjalani dan mengisinya sebaik mungkin dengan hal-hal terbaik yang kita bisa.

Benar, bahwa yang menjadi ukuran dalam hal ini, bukan sebanyak apa yang kita punya, melainkan seberapa berguna kehadiran kita. Bukan sebanyak apa yang kita tahu, melainkan seberapa jauh kita peduli.

Nilai dan kualitas kemanusiaan kita tidak semata diukur dari kebenaran pendapat tentang asal-usul kita dari mana, tetapi seberapa berguna kita bagi sesama, makhluk hidup lainnya, dan alam ciptaan secara keseluruhan.

Kalau terjadi kesalahan dalam pendapat ini, jangan-jangan memang tidak sedikit kita menemukan kenyataan dimana mereka yang berasal dari kerajaan animalia, dalam sebagian hal tampaknya lebih manusiawi dari kita. Atau sebaliknya, manusia yang tampak bisa lebih buas dari hewan terbuas sekalipun?

Jangan salah menyimpulkan pandangan mereka yang berkata dalam kiasan, bahwa manusia adalah makhluk yang kecerdasannya sangat berhubungan dengan kekejamannya. Sebab, kecerdasan sejatinya memang digunakan untuk memuliakan kehidupan sesama, mencegah ancaman terhadap kehidupan makhluk hidup lainnya, dan melestarikan alam ciptaan secara keseluruhan sebagai tempat hidupnya.

Referensi: 1, 2, dan 3

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun