4. Perlunya menggunakan peralatan tambahan
Setelah terbiasa dengan kreasi yang sederhana, seringkali kita menjadi tidak puas dan menginginkan sesuatu yang lebih. Tentu untuk itu, peralatan pun dituntut untuk lebih dilengkapi.
Salah satu keuntungan mengerjakan rak bunga dari bahan kayu bekas adalah pengerjaannya yang relatif mudah dan dengan peralatan yang sederhana pula.Â
Pengalaman saya, setidaknya kita membutuhkan alat ukur atau meteran, penggaris, gergaji, palu, paku berbagai ukuran sesuai kebutuhan, kertas pasir (amplas), dan cat atau pernis/plitur.
Memang, tidak mudah mengerjakan bahan dengan karakter demikian. Selain kita bisa terluka terkena paku bila tidak berhati-hati, aktivitas ini juga membutuhkan waktu lebih lama, dibandingkan bila kita membeli bahan di toko bahan-bahan bangunan.
Namun, membeli bahan jadi tentu juga menuntut biaya yang lebih mahal. Untuk bisa lebih murah, kita perlu jeli mencari bahan-bahan pendukung yang sudah melekat pada kayu-kayu bekas itu.
Untuk rak bunga dengan ukuran kecil dan pengerjaan sederhana, peralatan tambahan itu belum terlalu dibutuhkan. Untuk menghaluskan permukaan kayu sebelum dipernis atau diplitur pada rak bunga ukuran kecil, kita masih cukup menggunakan kertas pasir atau kertas amplas dengan pengerjaan manual.
Namun, bila ukurannya semakin besar dan semakin rumit, cara kerja manual dengan amplas tentu akan sangat merepotkan. Kita sudah membutuhkan gerinda atau mesin ketam otomatis yang elektrik.