Bagi kita yang merasakan kesedihan yang mendalam, karena kehilangan orang-orang yang kita sayangi, barangkali sesuai dengan gambaran kesedihan Armstrong, bahwa itu sama dengan cucuran air mata, bagaikan hujan dari bintang-bintang. Kata Armstrong, "Here comes the rain again falling from the stars, drenched in my pain again..."
Dari sanalah asal judul lagu ini, ketika ibunya mengetuk pintu kamar Armstrong yang mengurung diri sejak kematian ayahnya. Armstrong berkata, "Bangunkan aku ketika September berakhir (Wake Me Up When September Ends)"
Kita bisa merasakan kesedihan yang sangat mendalam atas berbagai hal. Tidak saja karena kematian, tapi bisa saja karena masalah sakit penyakit, pergumulan dalam rumah tangga, himpitan ekonomi yang morat-marit, atau berbagai hal menyedihkan lainnya.
Namun, sama seperti Armstrong, setidaknya dalam hari yang berganti, bagaimanapun bulan akan berakhir, dan kita harus bangun, setidaknya di akhir bulan.
Menerima kenyataan dan bangun menghadapinya, bagaimanapun pada akhirnya akan memberikan perasaan yang lebih baik. Bahkan Armstrong yang punk, merasakan sesuatu yang positif dalam kerapuhan perasaannya yang halus. Sebagaimana perasaannya dalam lirik lagu yang dipersembahkannya untuk menghormati kenangannya akan sang ayah.
Deraan dari berbagai kesedihan yang mencucurkan air mata, sekalipun bagaikan hujan dari bintang-bintang, tidak akan menghalangi kita untuk bangun di akhir bulan. Seperti sebuah sabda bahagia, yang diucapkan di sebuah bukit, "Diberkatilah mereka yang berdukacita sebab mereka akan dihibur".
Referensi:
https://id.wikipedia.org/wiki/Seni
https://www.grunge.com/183290/the-untold-truth-of-green-day/?utm_campaign=clip
https://www.azlyrics.com/lyrics/surie/wakemeupwhenseptemberends.html