Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"The Journey Home", Hati adalah Sumber Keberanian untuk Kembali Pulang

15 September 2020   10:50 Diperbarui: 21 September 2020   07:42 780
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Luke mengkonsumsi telur-telur burung yang dia temukan dalam perjalanannya sebagai sumber protein dan bahan makanan. Perjalanan Luke dan Pezoo adalah menuju Cape Resolute, tempat ibu Pezoo berada.

Dekat dengan sebuah kilang minyak, Luke pingsan. Sebelum pingsan ia menembakkan suar yang dia bawa di sakunya.

Ia mengingat satu prinsip yang diajarkan kepadanya dalam menembakkan suar, "tunggu sampai dasar, rasakan hingga mencapai Narita". Maksudnya adalah gunakan suar hingga itu memang benar-benar dibutuhkan, dan pastikan itu mendekati titik peluang kegunaan tertingginya.

Luke kembali selamat ditolong oleh petugas di kilang minyak. Mendapat pesan radio dari petugas di sana, ibu Luke sangat bersyukur Luke selamat. Ia dan Muktuk akan segera kesana untuk menjemput Luke dengan helikopter.

Namun, petualangan belum berhenti. Luke melarikan diri dari failitas di kilang minyak itu. Ia melepaskan Pezoo yang dikurung di sebuah ruangan.

Bersama Pezo, Luke mengarungi lautan Arctic menuju Cape Resolute menggunakan perahu kecil yang ternyata bocor yang dia temukan di sekitar kilang dengan bantuan angin utara.

Pezoo akhirnya bertemu dengan ibunya di Cape Resolute. Menarik untuk diketahui, bahwa beruang kutub yang merupakan anak dan ibu kandung ini, masing-masing berusia setengah bulan dan tiga tahun pada saat film dibuat.

Pezoo dan ibunya didatangkan dari China ke Kanada untuk pembuatan film ini. Namun, karena Kanada merupakan rumah bagi sebagian besar beruang kutub, mereka tampak sangat bisa beradaptasi dengan suasananya.

Dilansir dari www.cbc.ca, Mark Dumas, yang telah berpuluh tahun merawat berbagai jenis beruang, termasuk beruang kutub, bekerja untuk merawat beruang dari China itu. Ia mengatakan bahwa kebun binatang tidak akan membiarkan begitu saja beruang kutub mereka keluar dari pusat penangkaran untuk bermain film.

Pezoo telah menempuh perjalanan  panjang untuk sampai ke film ini. Dari dokumen perjalanannya diketahui bahwa perjalanannya mulai dari Beijing ke Frankfurt, selanjutnya ke Toronto, lalu ke Vancouver, hingga Abbotsford, British of Columbia, dimana Dumas tinggal. Itu adalah perjalanan selama 45 jam. Saat pertama tiba, beruang itu sangat agresif kata Dumas.

The Journey Home atau Midnight Sun mungkin bukan sebuah film keluarga atau film petualangan terbaik, sebagaimana komentar seorang komentator bernama Radheyan Simonpillai, yang tinggal di Toronto sebagai ulasan atas film ini "This Free Willy-style adventure set in the Arctic won't melt your heart, but that's not the climate's fault". Ya, film petualangan ini mungkin tidak akan melelehkan hati kita, tapi itu bukan karena kesalahan perubahan iklim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun