"Sebuah tempat yang hanya kita yang tahu", demikian Josef Novak dan Chen Lanxin, menamakan sebuah tempat di mana mereka mengikat janji ketika Lanxin akan pergi meninggalkan Praha untuk kembali ke China, setelah berakhirnya perang dunia kedua.Â
Itu adalah tempat, di bawah sebuah patung yang bertahan dari zaman perang, pada sebuah pelataran di dekat sungai di alun-alun kota Praha, Cekoslovakia.
Novak berjanji akan setiap hari pergi ke tempat itu untuk menunggu hingga bertemu, kapanpun, bila Lanxin akan kembali, sejauh dan selama apapun mereka berpisah. Janji itu sebagaimana terucap dalam sebuah film drama romansa Tiongkok tahun 2015 yang disutradarai oleh Xu Jinglei, berjudul "Somewhere Only We Know".
Film yang lokasi pengambilan gambarnya dilakukan di Praha ini, dirilis pada tanggal 10 Februari 2015. Karakter dalam film diperankan oleh Kris Wu sebagai Peng Zeyang, Likun Wang sebagai Jin Tian, Jinglei Xu sebagai Chen Lanxin, dan Gordon Alexander sebagai Josef Novak.
Kisah bermula ketika seorang gadis Tiongkok bernama Jin Tian melanjutkan pendidikan kursus bahasa ke Praha. Tin Jian memilih pergi jauh ke Praha sekaligus untuk melupakan kepahitannya karena ditinggalkan oleh tunangannya, Qi Xian, selain ditinggal mati oleh neneknya.
Dia tahu kalau mendiang neneknya, Chen Lanxin, dulu tinggal di sana. Jin Tin memustuskan akan menelusuri jejak-jejak kenangan neneknya, yang berarti dia juga turut menelusuri jejak Novak, kekasih masa lalu neneknya.
Dalam pencariannya, Jin Tin dikabari bahwa Josef Novak pernah mengirimkan sepucuk surat kepada Lanxin neneknya, dengan cap pos bertahun 1979, ke alamat Lan Xing ketika masih tinggal di Praha. Namun, karena Lan Xing sudah kembali ke China, surat itu tidak pernah sampai kepadanya.
Isi surat itu, diterjemahkan oleh seorang pemuda, kenalan Tin Jian, yang bernama Zeyang. Pemuda ini, yang nantinya akan menjadi kekasih Tin Jian, dulunya memiliki seorang istri bernama Monika, yang sudah lama meninggalkannya. Dari perkawinannya terdahulu, Zeyang memiliki seorang anak perempuan bernama Ni Ni.
Keluarga Zeyang yang sudah lama tinggal di Praha juga bukan tanpa masalah. Ibunya menderita bipolar, sebuah gangguan kejiwaan. Ayahnya, karena sibuk berbisnis jarang pulang ke rumah. Akhirnya, karena meluaskan bisnisnya sampai ke Italia, ayahnya punya kekasih lain di sana.
Dalam pencariannya ke bekas rumah neneknya, yang lantai satunya sudah berubah menjadi kedai kopi, seorang nenek yang juga tinggal di tempat itu mengaku bahwa ia mengenal baik dokter Novak maupun Lanxin. Kepada Tin Jian dia berkisah.
Masa itu adalah tahun 1940-an ketika perang dunia kedua berkecamuk. Nona Chen Lanxin, yang sebelumnya datang dari Jerman, pindah ke Perancis kemudian ke Praha.Â