Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Crypto", Kekhawatiran adalah Mata Uang Terakhir

13 Mei 2020   03:03 Diperbarui: 13 Mei 2020   02:56 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada suatu hari, seseorang dari Endelman Gallery menelfon ke kantor Martin dan memintanya untuk datang. Martin mengira telefon itu dari Katie.

Setelah sampai di sana, ternyata Penelope lah yang datang menemuinya. Katanya Katie tidak masuk kerja pada hari itu. Katie yang tampak tegang pada hari itu menyerahkan sebuah majalah berisi koleksi lukisan kepada Martin.

Sebelum berpisah, Penelope sempat bertanya "Mana yang lebih baik, kemiskinan dengan keamanan, ataukah ketidakpastian?" Itu ditanyakannya, karena ia mengaku bahwa ia suka dengan kecerdasan Martin, dan apa yang membedakan tikus kota dan tikus desa yang tampak dalam dirinya. "Sayangnya, hidup tidak sesederhana itu", katanya.

Merasa ada pesan terselubung yang ingin disampaikan oleh Penelope, Martin pun membuka-buka halaman majalah itu untuk mencari petunjuk. Pada sebuah halaman, ia menemukan sebuah tulisan "LT-88 Petersburg". Itu adalah sebuah kode kapal yang bernama MV Petersburg, yang dipergunakan oleh semacam organisasi mafia untuk melakukan praktik pencucian uang melalui penjualan karya seni secara ilegal, yang melibatkan Endelman Gallery dan Omni Bank cabang Elba.

Martin yang juga menyadari ancaman dari kejahatan yang sedang ia telusuri, melaporkan hal itu kepada Robin, atasannya. Robin juga tampak merespons dengan serius. Ia menyarankan Martin untuk tetap pada jalur yang dia lakukan dan mempersiapkan segala hal untuk kepulangannya kembali ke New York besok pagi.

Khawatir dengan bahaya yang mengancamnya, Martin menelfon Katie tapi tidak tersambung. Ia tidak kembali ke hotel, tapi ia pergi ke lahan pertanian ayahnya. Mungkin niatnya adalah sekalian pamit, karena akan kembali ke kota, sekaligus menunjukkan penyesalannya untuk bisa berdamai dan melupakan kenangan pahit masa lalu dengan ayah dan kakaknya.

Namun, beruntung bagi Martin, sebab pada malam ia tidur di rumah ayahnya, Penelope ditemukan tewas diduga overdosis di rumahnya. Dikabarkan bahwa ia bahkan sampai menggigit lidahnya.

Selain itu, swalayan milik Earl juga dikabarkan habis terbakar malam itu. Earl sendiri ikut tewas dalam musibah kebakaran itu. Semua kabar ini disaksikan Martin dan Caleb kakaknya saat mereka sarapan di Caf. Martin menyadari semua ini pasti berhubungan dengan masalah yang dia investigasi.

Caleb mengantarkan Martin kembali ke hotelnya. Sepeninggal Caleb, Martin beranjak menuju kamarnya. Kagetnya dia, karena pintu itu ternyata telah dibobol.

Tidak lama kemudian datang seorang pengantar paket kembali mengagetkannya. Ia tidak tahu itu paket dari siapa, yang jelas paket dalam dus itu ditujukan kepadanya.

Martin kemudian membukanya, dan mengetahui bahwa itu berasal dari Earl, sahabatnya yang sudah tewas. Di dalamnya ada sebuah minuman beralkohol bermerek Flamethrower, merek minuman yang dulu saat SMA mereka curi bersama-sama dari swalayan milik ayah Earl.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun