Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dalam Ikan, Badai dan Harapan Hanya Sejauh Lelucon dan Tragedi Kehidupan

28 April 2020   13:24 Diperbarui: 28 April 2020   13:25 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
The Cape of Good Hope, panorama dari tebing di atas Cape Point ( www.explore-share.com)

Ikut mengenang Chairil Anwar dengan Binatang Jalang-nya pada Hari Puisi Nasional yang jatuh pada 28 April ini, adalah sebuah puisi yang menggambarkan bahwa badai dan harapan hanya terpisah sejauh jarak lelucon dan tragedi dalam kehidupan.

Tertawakanlah yang serius,
Tragedi paling menyedihkan pun jadi lelucon paling kocak
Seriuslah pada yang remeh dan konyol,
Lelucon paling tak masuk akal pun jadi tragedi

Badai dan harapan
Terpisah antara lelucon dan tragedi kehidupan
Terjadi di belahan bumi, di mana sebagian mati lemas
Sebagian lagi kehilangan nyawa saat bertahan dengan ganas

Semua itu bisa terjadi di dunia dimana badai bisa berubah menjadi harapan, sebagaimana ayam atau babi sangat mungkin suatu waktu akan berubah menjadi ikan. Siapa tahu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun