"Jadi kamu belum melihat apa isi negatif film itu?" tanya Sean kepada Walter.
"Belum", jawab Walter.
"Aku akan turun dari sini. Mari kita sebut saja isinya adalah the ghost cat", kata Sean.
Sean memang akhirnya mendapatkan sosok Macan Tutul Salju Afghanistan dari lobang keker lensa kamera jarak jauhnya. Namun, ia tidak mengambil fotonya.Â
Saat ditanya Walter mengapa ia tidak mengambil fotonya padahal sudah duduk menunggu lama di sana, kata Sean, "Tidak semua keindahan harus diambil dan dimiliki, saya cukup menikmatinya saja". Kemudian Sean berlalu menuruni bukit.
Walterpun akhirnya kembali pulang ke rumah dan harus menerima kenyataan, ia dipecat oleh Life, karena dianggap gagal memenuhi target. Karena uangnya benar-benar sudah habis. Bahkan ia meminta izin ibunya untuk menjual grand piano yang dibeli oleh ayahnya.
"Simpan uangmu di dompet", kata ibunya ketika Walter menerima cek penjualan pianonya.
"Aku sudah membuang dompetku ke tempat sampah", kata Walter.
"Ini dompetmu, aku melihatmu membuangnya, jadi kuambil lagi", kata ibunya, Walter tertegun. Negatif film yang berisi foto berharga itu terselip di bagian dalam dompet itu.
Walter yang sudah dipecat memberikan negatif film hasil jepretan Sean O'Connell ke manajemen majalah Life. Walter menyampaikan pesan bahwa itu adalah foto yang sangat diinginkan oleh Sean untuk dijadikan sampul.
Padahal Walter belum melihat apa isi negatif film itu. Dalam bayangannya, itu adalah foto Macan Tutul Salju Afghanistan atau Ghost Cat, yang sudah ikut membawanya mempertaruhkan nyawanya tidak saja dengan medan pegunungan Himalaya yang ekstrem, tapi juga karena melintasi berbagai negara konflik yang penuh kekerasan dan perang.
Kata Walter, "Jangan menjadi menyebalkan saat memecat karyawan. Mereka telah bekerja dengan sangat keras untuk membesarkan perusahaan".
Demikankah fakta sebenarnya, bahwa orang-orang yang berdedikasi sama halnya seperti keindahan, akan selalu ditemukan entah seberapa berliku jalan yang harus ditempuhnya sekalipun ia tidak pernah meminta perhatian? Who knows?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H