Beberapa hal yang menjadi penekanan Ashoka adalah memastikan sumur-sumur dan sumber air digali dengan baik, untuk memastikan semua hewan mendapatkan air. Membuat tempat-tempat berteduh sehingga para pengelana merasa nyaman di perjalanan.
Ashoka juga mengirim utusan Buddha dari India untuk mewartakan semangat mengasihi sesama dan semua makhluk hidup hingga ke Timur Tengah. Dekrit itu dituliskan di sebuah batu dalam bahasa Aramik, bahasa yang dipakai Yesus. Itu adalah peristiwa yang terjadi pada 200 tahun sebelum kelahiran Yesus.
Dalam sebuah buku berjudul Long Walk to Freedom, Nelson Mandela, mantan Presiden Afrika Selatan, menceritakan pengalamannya selama 19 tahun ditahan di Pulau Robben, dan seorang Komandan bernama Badenhorst yang terkenal paling kasar di antara komandan yang lain. Sesaat sebelum Badenhorst akan meninggalkan pulau karena digantikan, ia menanyakan apakah Mandela baik-baik saja dan berharap Mandela akan tetap baik-baik saja sepeninggalnya nanti.
Pada akhirnya, Mandela menyadari bahwa Badenhorst sebenarnya tidak jahat. Kebiadaban itu menyisip ke dalam hatinya karena sistem yang tidak manusiawi.
Hari ini, Nelson Mandela dikenal dengan pernyataannya bahwa sebenarnya tidak ada manusia yang terlahir jahat. Bukti bahwa manusia berperilaku seperti hewan karena ia dihargai untuk berperilaku kasar. Apakah kita masih merasa paling berhak untuk menganggap diri paling istimewa di antara makhluk yang lain?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H