Dari sebuah artikel saya yang kurang lengkap tentang hutan di desa kami dan sumber mata airnya, saya menunjukkan ke Imran sebuah artikel tentang Badigulan yang sudah saya muat sebelumnya di Kompasiana. Dari Imran, saya jadi bisa melengkapi informasinya.
Katanya istilah Badigulan, sebenarnya berasal dari fenomena alam pada sumber air yang ada di tengah hutan kampung kami, dimana batu-batu yang ada di sepanjang aliran sungai yang airnya bersumber dari mata air ini hingga saat ini tidak pernah berlumut. Saya sendiri sudah membuktikannya.
Jauh di bawah gunung, di sebuah bendungan yang juga dinamakan bendungan air Badigulan, padahal jaraknya ada puluhan kilometer dari sumber mata air di gunung, bendungan ini pun tidak pernah berlumut hingga kita tidak takut terpeleset berada di atasnya karena licin oleh lumut.
Sumpah, lebih segar dari air mineral kemasan merek apapun yang pernah saya cecap di negeri ini. Tidak tahu kalau ada yang lebih segar di luar negeri, karena saya tidak pernah.
Karakteristik fisis air di pancuran kamar mandi umum kampung kami ini, yang saat ini sudah dialirkan dengan pipa hingga ke kamar mandi di rumah-rumah penduduk dengan sistem gravitasi, bila dialirkan dari keran air yang dibuka penuh maka akan menyembur dengan deras sambil mengeluarkan buih-buih seolah seperti uap air. Barangkali, kata Imran temanku yang tidak pernah kuliah ini, itu berhubungan dengan kadar oksigen tinggi pada air bakunya.
Wuih, Imran yang kuliah di alam bebas di tengah hutan belantara membuatku menjadi cemburu dan hampir menangis. Ia juga mirip dengan Lintang temannya Ikal di Laskar Pelangi.Â
Tidak pernah mengecap mimpi besarnya untuk bisa kuliah di Universitas Sorbonne, tapi dengan melihat bintang saja ia bisa meresapi gerak kosmos yang membentuk rumus baku matematis berbagai kombinasi angka yang bisa dikenali, hingga bisa berhitung cepat segala operasi bilangan, tambah kurang kali bagi dengan segala simbol operasinya, tanpa menggunakan kalkulator.
Saya setuju dengan Imran meskipun belum ada pembuktian ilmiah. Air dari mata air Badigulan di kampung kami kaya akan oksigen. Air memang terdiri dari kombinasi unsur Hidrogen dan Oksigen yang adalah unsur-unsur dalam wujud gas, tapi menjadi cair dalam kombinasi yang tepat.
Betapa kaya alam dan hutan kami. Saya terbayang betapa perusahaan-perusahaan besar, entah milik negara atau swasta, publik atau privat, telah memanen manfaat ekonomi yang besar dari alam kami tanpa kami tahu nilainya. Tanpa menyebut mereknya, bahkan ada air mineral dalam kemasan yang dijual lebih mahal karena katanya mengandung kadar oksigen yang tinggi.
Kadar Oksigen dalam air dari mata air kampung kami adalah salah satu sumber kehidupan dan hutan kami adalah paru-parunya, tidak saja paru-paru kampung ini tapi bahkan paru-paru dunia, dalam gugusan Taman Nasional Bukit Barisan yang juga turut menjadi perhatian badan dunia.