Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Belajar dari Khotbah di Bukit: Seandainya Kamu Berikan Nama Lain untuk Gandhi, Ia Akan Tetap Harum Mewangi

2 Februari 2020   13:07 Diperbarui: 2 Februari 2020   23:00 1098
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret Mahatma Ghandi (Sumber: flickr.com/photos/55638925@N00 via wikimedia.org)

Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.

Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.

Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.

Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.

Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.

Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.

Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat.

Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu"

Demi mendengar nats itu dibacakan, saya mengenangkan seorang Mahatma Ghandi, yang begitu mengagumi Yesus dan pengajarannya, dan bahkan menjadi salah satu teladannya dalam menyuarakan kepentingan orang-orang dan masyarakat yang diwakilinya. Teladan dalam menyuarakan kebebasan dan kemerdekaannya. 

Namun, sampai akhir hayatnya, Gandhi yang seorang Hindu tidak pernah menjadi seorang Kristen. Gandhi melihat begitu banyak orang yang mengaku pengikut Kristus, tapi justru dalam tindak kehidupannya jauh dari isi Khotbah Yesus di bukit. Konon, khotbah di bukit adalah salah satu hal yang selalu dibawa Gandhi di saku doti yang dipakainya.

Gandhi dengan wajah khas usia tuanya yang tersenyum, mengenakan kacamata, dan dengan sabuk putih di atas bahu kanannya, yang dikenal oleh dunia sebagai seorang yang penuh dengan kasih sayang, barangkali mewakili perasaan manusia-manusia yang sesungguhnya menangis dalam mimpinya, sekalipun ia tersenyum dalam kenyataan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun