Perbedaan dan keberagaman akan selalu rentan menghadirkan kesenjangan dan ketimpangan. Dan lazimnya, yang terlemah biasanya adalah yang paling rentan merasakan ketidakadilan. Bila nyatanya yang kuat mengaku sebagai pihak yang dicurangi, itu adalah sebuah pengecualian. Maka sebaiknya sebagaimana Theodosius Dobzhansky katakan, "Disiplin keras alam memerintahkan pemberian bantuan timbal balik, setidaknya sesering peperangan. Yang terkuat mungkin juga menjadi yang terlembut."
Dari sekelumit uraian singkat ini, kita tahu bahwa untuk bisa bersama-sama bangkit, penting bagi kita untuk memastikan yang lemah tidak lagi terhimpit. Memodifikasi pendapat Winston Churchill (1954) tentang kapitalisme dan sosialisme, kita dapat memandang keberadaan manusia yang berbeda dan beragam dalam berbagai cara, seperti memilih sebuah pilihan di antara sifat buruk dalam pembagian rezeki yang tidak seimbang, dengan kebajikan dalam pembagian kesengsaraan yang seimbang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H