Karena kalau tidak begitu, idealisme tidak akan terkesan hanya sekadar menjadi utopia. Indah diucapkan tapi kenyataannya sangat sulit untuk diwujudkan. PNS adalah perekat nasionalisme bangsa, tapi kenyataannya banyak juga PNS yang turut menyebarkan ujaran kebencian dan mengancam kerukunan bangsa.
Mengutip pendapat Yohanes Calvin, seorang teolog reformis yang sebelumnya juga dikenal sebagai seorang humanis, secara realistis ia mengerti bahwa idealisme hanya akan betul-betul menang pada waktu datangnya penghakiman. Pada kehidupan sekarang, yang jahat akan semakin jahat, maka dari itu ia menempatkan keyakinannya kepada kemenangan idealisme di dunia yang akan datang, bukan di dunia sekarang ini.
Dalam banyak hal, hidup terasa seperti konser adu nasib, tapi menjalankan konser seperti apa yang mau kita jalani adalah tetap pilihan kita. Kita diberi karunia kehendak bebas oleh Sang Pencipta, sekaligus memperlengkapi kita dengan hati nurani untuk membedakan yang baik dan yang jahat, sehingga kita bisa bebas memilih untuk menentukan sikap. Dalam hidup yang seperti konser adu nasib memang tidak selamanya yang baik mengalahkan yang jahat.
Lagi kata Calvin, penguasa adalah pihak yang seharusnya paling peka dan paling bertanggung jawab terhadap masalah kemanusiaan dan menjalankan kepemimpinannya dengan sikap toleran. Itu memang sama sekali tidak mudah, dan tidak ada yang mengatakan itu mudah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H