Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Seperti Mimpi, Idealisme Hilang Saat Bangun Pagi

20 April 2019   01:08 Diperbarui: 20 April 2019   01:10 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena kalau tidak begitu, idealisme tidak akan terkesan hanya sekadar menjadi utopia. Indah diucapkan tapi kenyataannya sangat sulit untuk diwujudkan. PNS adalah perekat nasionalisme bangsa, tapi kenyataannya banyak juga PNS yang turut menyebarkan ujaran kebencian dan mengancam kerukunan bangsa.

Mengutip pendapat Yohanes Calvin, seorang teolog reformis yang sebelumnya juga dikenal sebagai seorang humanis, secara realistis ia mengerti bahwa idealisme hanya akan betul-betul menang pada waktu datangnya penghakiman. Pada kehidupan sekarang, yang jahat akan semakin jahat, maka dari itu ia menempatkan keyakinannya kepada kemenangan idealisme di dunia yang akan datang, bukan di dunia sekarang ini.

Dalam banyak hal, hidup terasa seperti konser adu nasib, tapi menjalankan konser seperti apa yang mau kita jalani adalah tetap pilihan kita. Kita diberi karunia kehendak bebas oleh Sang Pencipta, sekaligus memperlengkapi kita dengan hati nurani untuk membedakan yang baik dan yang jahat, sehingga kita bisa bebas memilih untuk menentukan sikap. Dalam hidup yang seperti konser adu nasib memang tidak selamanya yang baik mengalahkan yang jahat.

Lagi kata Calvin, penguasa adalah pihak yang seharusnya paling peka dan paling bertanggung jawab terhadap masalah kemanusiaan dan menjalankan kepemimpinannya dengan sikap toleran. Itu memang sama sekali tidak mudah, dan tidak ada yang mengatakan itu mudah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun