Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Atletik Pilihan

Pak Kenop Tarigan Menjadikan Atletik sebagai Rekreasi Sekaligus Prestasi di Stadion Samura

4 Maret 2019   01:20 Diperbarui: 5 Maret 2019   02:22 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Stadion sepakbola Samura, adalah satu-satunya lapangan sepakbola di kota Kabanjahe, ibukota Kabupaten Karo, yang dari segi ukuran memenuhi standar untuk sebuah lapangan sepakbola. Ukuran standar FIFA untuk lapangan sepakbola adalah panjang 90-120 meter dan lebar 45-90 meter.

Sejak saya duduk di bangku salah satu SMP negeri di kota ini pada tahun 1995, bagi saya pribadi, stadion ini merupakan stadion sepakbola kebanggaan, karena memang hanya ini satu-satunya yang ada. Manfaatnya juga bermacam-macam, mulai dari fungsi sarana prasana olahraga, tempat rekreasi bagi keluarga, tempat nongkrong dan "mejeng" bagi muda-mudi, tempat penyelenggaraan berbagai event seni dan budaya, perayaan-perayaan keagamaan, hingga tempat pelaksanaan berbagai upacara peringatan hari-hari besar nasional.

Pada masa jayanya, stadion ini merupakan markas bagi tim kesebelasan sepakbola kebanggaan Tanah Karo, Persatuan Sepakbola Seluruh Karo atau disingkat PSSK. Saat ini, stadion ini bisa dibilang sebagai home base-nya olahraga atletik di Kabupaten Karo, seiring dengan semakin redupnya prestasi cabang olahraga sepakbola di Kabupaten Karo. Sedikit ironis memang, namanya stadion sepakbola, tapi menjadi home base bagi atletik. Namun, stadion ini tetap merupakan kebanggaan masyarakat dan salah satu pusat pembinaan olahraga prestasi di Kabupaten Karo.

Stadion Samura, Kabanjahe (dokpri)
Stadion Samura, Kabanjahe (dokpri)
Berbicara tentang cabang olahraga atletik, pemerintah dan masyarakat Kabupaten Karo patut bersyukur. Sekalipun di tengah berbagai keterbatasan, baik perhatian dari pemerintah, dukungan anggaran dan sarana prasana pembinaannya, termasuk penghargaan bagi para atlet dan pelatih, cabang olahraga yang satu ini telah mengharumkan nama baik Kabupaten Karo, baik di ajang regional, nasional, maupun internasional, terutama untuk pembinaan dan prestasi di tingkat anak sekolah.

Hal ini terbukti dari secara berturut-turut dan terus-menerus setidaknya selama empat tahun terakhir, juara perlombaan di cabang olahraga atletik di berbagai event didominasi oleh para atlet dari Kabupaten Karo, baik di event Pekan Olahraga Pelajar Daerah tingkat Provinsi Sumatera Utara (Popdasu), Pekan Olahraga Wilayah I Sumatera Utara (Porwilsu), Pekan Olahraga Daerah Sumatera Utara (Pordasu), maupun turut merebut medali di event nasional seperti Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) dan Pekan Olahraga Nasional (PON), seperti PON XIX pada tahun 2016 di Jawa Barat.

Tanpa ada maksud untuk mengecilkan peran atlet dan para pelatih atletik lainnya, bisa dikatakan salah seorang tokoh yang sangat patut diapresiasi perannya adalah Bapak Kenop Tarigan, sang pelatih kepala cabang olahraga atletik di Kabupaten Karo. Mungkin tidak terlalu berlebihan juga bila dikatakan kalau beliau, Pak Kenop Tarigan, adalah "pahlawan" atletik Tanah Karo.

Ia lahir dari keluarga petani yang tinggal di Desa Samura Kecamatan Kabanjahe Kabupaten Karo, sebuah desa yang letaknya dekat dengan stadion kebanggaan itu. Ia adalah seorang pria yang sangat menghargai pekerjaan dan menunjukkan kebanggaan sebagai seorang pelatih atletik. Namun, salah satu motivasi terbesarnya mencintai kepelatihan atletik adalah untuk menjauhkan anak-anak muda Tanah Karo dari bahaya penyalahgunaan narkoba yang sangat mengkhawatirkan.

Pak Kenop Tarigan bersama sebagian atlet didikannya (Foto: Jova Surbakti)
Pak Kenop Tarigan bersama sebagian atlet didikannya (Foto: Jova Surbakti)
Pak Kenop Tarigan adalah anak ke-2 dari 3 bersaudara. Ia memiliki 3 orang anak. Selain melatih atlet atletik, Pak Kenop Tarigan sehari-harinya bekerja sebagai seorang satpam pada sebuah bank BUMD di Kabanjahe. Sungguh mulia perjuangan Pak Kenop yang bersahaja.

Sambil bekerja mencukupi kebutuhan hidupnya dan keluarganya, ia masih memikirkan masa depan pemuda-pemudi di Tanah Karo, kampung halamannya. Kepada para atlet dan anak didik di bawah asuhannya, ia selalu berpesan agar senantiasa menjauhkan diri dari berbagai hal negatif dan perilaku yang menyimpang. Setiap kali saya berolahraga sore di stadion ini, saya mengingat betul bagaimana sebelum pulang seusai latihan, ia memimpin anak-anak asuhnya yang puluhan itu meneriakkan yel-yel: "Narkoba? No! Prestasi? Yes! Tanah Karo? Jaya!"

Itu adalah sebuah gambaran tekad dan panggilan diri seorang Pak Kenop, yang bagi saya menunjukkan kadar kecintaan seorang warga bagi kampung halamannya. Sekalipun ia bukan seorang pamong praja, atau aparatur sipil negara, tapi ia sudah menunjukkan sikap seorang bapak yang sangat tekun mengemong, mengasuh, mendidik, mengurus dan melatih anak-anaknya tanpa pamrih. Seringkali dalam mewujudkan impiannya dan para atlet atletik dalam meraih prestasi demi nama harum kampung halaman, ia dan orang tua para atlet patungan untuk membiayai kebutuhan keikutsertaannya di berbagai event.

Beberapa prestasi tim atletik Tanah Karo di bawah asuhan Pak Kenop Tarigan antara lain: Juara Umum cabang olahraga atletik pada Porprov Sumatera Utara tahun 2014, Juara Umum Popdasu XI tahun 2016, Juara Umum Popdasu XIII tahun 2018. Untuk event Popdasu hingga tahun 2018, kontingen atletik Tanah Karo telah menjadi juara umum untuk yang keenam kalinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Atletik Selengkapnya
Lihat Atletik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun